telusur.co.id - Korea Utara melakukan uji coba dengan menembakkan rudal hipersonik ke arah laut di lepas pantai timurnya.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan bahwa pengembangan sistem senjata dapat meningkatkan kemampuan pertahanan Korea Utara. Dan, hipersonik ini merupakan gambaran sebagai senjata strategis milik Korut.
Menurut kepala staf gabungan Korea Selatan, rudal yang diluncurkan dari provinsi utara tengah Jagang, sekitar pukul 06.40 berhasil ditangkap gambar senjata denga satu set sirip pemandu di dasar kerucut hidungnya.
Rudal hipersonik ini melesat jauh lebih cepat dari biasanya. Ini bisa menghabiskan miliaran dolar AS untuk membuat sistem pertahanan rudal, dalam upaya mencegat rudal hipersonik milik Korut.
Dalam peluncuran rudal tersebut tidak dihadiri oleh pemimpin Korut Kim Jong Un. Yang hadir hanya pejabat tinggi Pak Jong Chon.
Pihak AS berdalih, peluncuran itu bukanlah ancaman langsung kepada personel, wilayah, atau sekutu Paman Sam.
Uji coba itu rudal itu dilakukan sebelum duta besar Korea Utara untuk PBB mengatakan, tidak ada yang bisa menyangkal hak negaranya untuk membela diri dan menguji senjata.
"Dalam uji peluncuran pertama, para ilmuan pertahanan nasional mengkonformasi kontrol navigasi dan stabilitas rudal,” katanya.
Langkah itu menggarisbawahi perkembangan stabil sistem senjata Korea Utara semakin meningkatkan/
Ada serangkaian peluncuran rudal oleh Korea Utara selama bulan September, dalam peningkatan permusuhan yang telah dikutuk keras oleh negara tetangga tidak lain ialah Jepang dan Korea Selatan.
Pada 15 September kemarin, Korea Utara dan Korea Selatan sama-sama menguji coba rudal balistik, tendangan terbaru dalam perlombaan di mana saingannya telah mengembangkan senjata yang semakin canggih.
Pada majelis umum PBB, utusan Korea Utara Kim Song mengatakan, jika pihaknya hanya menopang pertahanan diri dan jika AS membatalkan kebijakan “bermusuhan”, ia akan menanggapi “dengan sukarela, kapan pun” untuk menawarkan pembicaraan kembali.[Tp]
Laporan: Audi Raihanah



