telusur.co.id - Dukungan untuk Lebanon dan rakyatnya di hadapan tekanan-tekanan Saudi terus disuarakan oleh para pejabat Yaman
Ketua Tim Negosiator Yaman, Muhammad Abdussalam berkata,Negara, bangsa, dan perlawanan Lebanon sanggup menghadapi segala tantangan.
“Kita harus mengingatkan bahwa bangsa Lebanon-lah yang pertama kali membuat Israel mencicipi kekalahan telak. Arab sejati adalah yang melawan AS dan Israel, bukan yang menjadi antek mereka, bergabung dalam barisan mereka, serta menargetkan umat Islam dengan dalih ingin membela identitas Arab,” katanya, seperti dilansir kanal Telegram televisi al-Masirah.
Dewan Pimpinan Parlemen Yaman dalam statemennya hari Minggu kemarin menyatakan, mereka merasa tidak puas terhadap kegagalan masyarakat internasional yang dipimpin PBB dalam mewujudkan harapan rakyat Yaman agar agresi dihentikan dan blokade dicabut.
"Kami meminta Anda untuk mengemban tanggung jawab kemanusiaan dan moral atas penderitaan rakyat Yaman,” kata Dewan Pimpinan Parlemen Yaman yang ditujukan kepada Sekjen PBB Antonio Guterres.
“Dengan menyembunyikan fakta dan menutup mulut, Saudi dan UEA berupaya mengisolasi Yaman dari lingkungan Arab dan internasional, sehingga mereka bisa melakukan lebih banyak kejahatan.”
Dewan Pimpinan Parlemen Yaman juga menyanjung sikap berani Menteri Informasi Lebanon George Kordahi. Dewan ini juga mendeklarasikan solidaritas untuk Kordahi di hadapan segala tekanan dan intimidasi.
Dewan ini juga meminta agar Guterres menjalankan tugasnya untuk menghentikan arogansi Saudi dan UEA terhadap Lebanon dan Yaman, serta intervensi mereka dalam urusan negara lain.
“Kami ingatkan kepada para penguasa Saudi dan UEA, bagaimana mereka hanya bungkam saat dihina oleh Trump,” tandas Dewan ini. [Tp]
Yaman: Bangsa Lebanon yang Pertama Kali Kalahkan Israel
Ketua Tim Negosiator Yaman, Muhammad Abdussalam. (Foto: Farsnews).



