telusur.co.id - Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Ahmad Yani berharap agar dana Coorporate Social Responsibility (CSR) PT Fajar Surya Wisesa (PT FSW), Tbk, bisa mengalir ke sekolahnya.

Pasalnya beberapa waktu lalu, pihaknya telah mengajukan proposal permohonan bantuan kepada PT Fajar Surya Wisesa, Tbk. 

"Kami sangat berharap agar dana kelola CSR PT FSW bisa mengalir ke SMPN 1 Cibarusah. Hal itu penting karena sekolah kami sangat membutuhkan perbaikan sejumlah ruangan,” katanya kepada telusur.co.id, Rabu (5/1/22).

Ia mengeluhkan keterbatasan fasilitas di sekolah ini adalah masih kurangnya ruang kelas, ruang perpustakaan dan laboratorium IPA, sebagai kegiatan praktek belajar bagi siswa.

Ahmad Yani mengatakan, sekolah yang dipimpinnya sangat membutuhkan bantuan bangunan ruang perpustakaan dan rehab berat laboratorium IPA, untuk tempat praktek agar lulusan dari sekolah ini tidak tertinggal dengan sekolah lain, serta dapat disejajarkan dengan lulusan-lulusan dari sekolah lain.

“Untuk itu, kami mengharapkan bantuan PT Fajar Surya Wisesa, Tbk agar menggelontorkan dana CSR-nya ke sekolah kami. Apalagi dalam beberapa tahun terakhir ini angka kelulusan di sekolah kami 100 persen,” katanya.

Sarana dan prasarana pendidikan, kata Ahmad Yani, masih perlu dibenahi dan diperhatikan. Baik oleh pemerintah daerah, pemerintah pusat, dalam hal ini Kemendikbud maupun perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Bekasi.

Sebab, lanjut Ahmad Yani, itu merupakan perangkat pengajaran dengan mengembangkan dan meningkatkan pengajaran, khususnya pada siswa yang menerima pendidikan dari pengajar guru.

“Besar harapan kami ke depan sekolah ini mendapatkan bantuan, baik dari Pemerintah Kabupaten Bekasi, Kemendikbud maupun PT Fajar Surya Wisesa, Tbk, terutama untuk rehab ruangan laboratorium dan bangunan perpustakaan,” katanya.

Dikatakan Ahmad Yani, bangunan laboratorium IPA dan perpustakaan, sejak lima tahun lalu sudah tidak difungsikan. Pasalnya, kedua bangunan itu sudah tidak layak pakai dan nyaris ambruk.

“Saat ini, bangunan laboratorium IPA digunakan untuk menyimpan barang-barang bekas,” ucapnya.

Ia menambahkan, setiap tahun pihaknya selalu mengusulkan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Kecamatan Cibarusah, agar ruang laboratorium IPA secepatnya direhab.

“Tapi sampai sekarang tidak ada realisasinya,” tutup Ahmad Yani. [Fhr]