Bang Yos Wanti-wanti Indonesia Jangan Seperti Singapura, Dikuasai Cina - Telusur

Bang Yos Wanti-wanti Indonesia Jangan Seperti Singapura, Dikuasai Cina


telusur.co.id - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (Purn) Sutiyoso alias Bang Yos, merasa miris dengan banyaknya pekerja kasar asal Cina yang bekerja di Indonesia.

Menurut dia, tidak masalah jika investor itu menanamkan modal sembari membawa tenaga ahli. Namun, jika yang dibawa pekerja tanpa skill yang berjumlah ribuan,itu harus dicurigai. 

Bang Yos merujuk kepada banyaknya pekerja asal Cina yang membanjiri lokasi pabrik smelter di berbagai lokasi di Indonesia.

"kita harus waspada sekali lagi karena kalau kita diem-diem itu saya jamin orang itu tidak akan pernah pulang ke negeranya. Kalau saya jadi presiden Tiongkok ngurus orang 1,4 miliar itu mau bagaimana, ngasih makannya, ngasih papannya, ngasih sandangnya, belum sekolahnya, belum rumah sakitnya tidak akan mampu. Maka yang paling mudah adalah ekspor orang," kata Bang Yos dalam acara Silaturrahim Tokoh & Ulama DKI Jakarta yang disiarkan JIC TV, dikutip Senin (23/5/22).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menerangkan, selama perjalanan kariernya, sudah mengunjungi lebih 50 negara di dunia. Dari semua negara itu, tidak ada satu pun yang bebas dari etnis Tionghoa. 

Dia pun menyentil wilayah Singapura yang dulunya dihuni mayoritas etnis Melayu, kini mereka menjadi tersisih. Sehingga negeri jiran itu dikuasai keturunan China, baik pemerintahan maupun ekonomi.

"Yang paling deket Singapura saja. Perdana menteri pertama dulu orang Padang, orang Melayu. sekarang gak ada lagi orang Melayu. Lihatlah orang Malaysia sudah hampir, sudah beberapa departemen dipimpin etnis ini kok kita gak kita gak sadar-sadar gitu lho kita ini. Bukan apa saya orang intelijen saya bisa membaca pegawai-pegawai di Kalimantan, Sulawesi yang sampai Papua gak akan dia pernah kembali ke sana pasti di sini," paparnya.

Dia menyinggung kebijakan pemerintah Cina yang sempat memberlakukan satu anak. Jika ada keluarga punya dua anak maka pemerintah memperlakukan anak kedua itu seperti yatim piatu. Kebijakan pengetatan populasi di Cina membuat pekerja negeri Tirai Bambu di Indonesia bisa menghsilkan keturunan secara bebas.

"Nah, di sini dia bikin anak sebanyak-banyaknya. Apakah ada yang KB? Gak ada. Apalagi nanti berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha yang kaya di sini, artinya jangan sampai ini karena kita gak sadar-sadar mereka yang mayoritas," kata eks panglima Kodam Jaya itu.

Bang Yos mengaku sudah tua. Meski begitu, ia tidak bisa diam dan tutup saja melihat kondisi negeri ini. Ia ingin mewakafkan diri untuk Indonesia agar jangan sampai gara-gara pandemi utang Indonesia menjadi jumbo hingga membuat situasi 2024 bisa seperti 1998.

"Artinya kalau itu terjadi, seorang intelijeen mengantisipasi hal terburuk, kalau terjadi kita pikirkan mulai sekarang. Kita Muslim harus menjadi penjuru untuk mengamankan NKRI sesuai cita-cita leluhur kita terdahulu," tukasnya.[Fhr]


Tinggalkan Komentar