Blusukan ke Kalbar, Fadli Zon Kunjungi Tugu Khatulistiwa - Telusur

Blusukan ke Kalbar, Fadli Zon Kunjungi Tugu Khatulistiwa

Fadli Zon kunjungan ke Kalbar. Foto ist

telusur.co.id - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Barat dalam rangka memperkuat upaya pemajuan kebudayaan nasional. 

Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk mendorong sinergi antara pemerintah pusat, daerah, komunitas budaya, dan pelaku industri kreatif dalam melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia.

Dalam pertemuan yang digelar di Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) XII, Pontianak, Fadli Zon bertemu dengan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, Ketua BPK XII Juliadi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rita Hastarita, serta perwakilan komunitas budaya, seniman, dan masyarakat adat. Pertemuan ini membahas strategi kolaboratif untuk memajukan kebudayaan di tingkat daerah.

“Kementerian Kebudayaan yang baru berdiri selama 3,5 bulan ini berkomitmen untuk memajukan kebudayaan nasional melalui pendekatan inklusif. Kami mendengar masukan dari komunitas budaya dan seniman, serta menekankan pentingnya ruang-ruang interaksi seperti taman budaya untuk mendukung kebebasan berekspresi,” ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu, 23 Februari 2025.

Menteri Kebudayaan juga menyampaikan bahwa Kalimantan Barat, dengan beragam objek pemajuan kebudayaan, memiliki potensi besar untuk tampil di panggung nasional bahkan internasional. “Keberagaman dan kekayaan budaya Kalbar adalah aset bangsa yang harus kita apresiasi dan lestarikan,” tambahnya.

Selain pertemuan dengan pemangku kepentingan, Fadli Zon juga meninjau Tugu Khatulistiwa, salah satu cagar budaya Provinsi Kalimantan Barat yang menjadi simbol letak geografis Kota Pontianak di garis khatulistiwa. Tugu yang dibangun pada tahun 1928 ini terbuat dari kayu belian atau ulin, kayu khas Kalimantan yang terkenal kuat dan tahan cuaca.

“Tugu Khatulistiwa memiliki nilai historis, ikonis, dan edukatif yang tinggi. Kami berharap ke depan tugu ini dapat diusulkan sebagai Cagar Budaya Nasional. Kementerian Kebudayaan siap mendukung upaya pelestarian dan pengembangan situs ini,” ujar Fadli Zon.

Kunjungan kerja ini ditutup dengan kunjungan ke Museum Provinsi Kalimantan Barat yang didirikan pada tahun 1983. Museum ini menyimpan sekitar 6.070 koleksi yang mencerminkan kekayaan budaya berbagai suku di Kalimantan Barat, seperti Melayu, Dayak, dan Tionghoa. Koleksi museum terbagi dalam tiga klaster, yaitu replika fosil prasejarah, ekspresi budaya suku Dayak, dan keramik hasil akulturasi budaya.

“Museum adalah jendela peradaban bangsa. Di era digital ini, penting bagi museum untuk memanfaatkan teknologi dalam mendokumentasikan dan mempromosikan koleksinya kepada generasi muda dan masyarakat internasional,” tegas Fadli Zon.

Menteri Kebudayaan juga mengajak pemerintah daerah untuk memaksimalkan potensi museum sebagai pusat edukasi, pelestarian budaya, dan daya tarik wisata. “Museum bukan sekadar tempat menyimpan artefak sejarah, tetapi juga bisa menjadi ruang kreatif bagi masyarakat. Di banyak negara maju, museum menjadi daya tarik utama wisatawan. Kalbar memiliki potensi luar biasa dalam hal ini,” ujarnya. [ham]


Tinggalkan Komentar