Gubuknya Terendam Banjir, IWO Inhil Kunjungi Kakek Sebatangkara - Telusur

Gubuknya Terendam Banjir, IWO Inhil Kunjungi Kakek Sebatangkara

Kakek Alkamah (74), pria yang tinggal digubuk reot di Jalan Abdul Manaf Tembilahan.

telusur.co.id -  Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengunjungi kakek Alkamah (74), pria yang tinggal digubuk reot di Jalan Abdul Manaf Tembilahan.

Kakek yang hidup sebatangkara digubuk kecil reot, saat ini terendam banjir akibat air pasang sehingga menuai perhatian. Ketika Pengurus IWO Inhil berkunjung hendak memasuki lorong menuju rumah kakek tersebut terpaksa harus melewati genangan air yang cukup dalam.

Tanpa berpikir panjang, rombongan IWO Inhil pun memutuskan untuk terus berjalan melintasi genangan air tersebut untuk melihat kondisi kakek tua itu.

"Terlihat genangan air juga masuk kedalam gubuk reot yang  ditinggali kakek Alkamah, alangkah sedih hati kami melihat kakek tua yang hidup sendiri tinggal di tempat seperti itu," ungkap Muridi Susandi, saat melihat kondisi si kakek yang saat itu duduk di atas kursi lapuk didalam rumah sambil memakan nasi pemberian dari tetangganya.

Ketika itu, si kakek menatap rombongan IWO Inhil sambil kebingungan, dan dia menyambut IWO Inhil dengan menghentikan makannya sejenak.

Ketika masuk kerumahnya tercium aroma menyengat yang kurang sedap. Akan tetapi terlihat si kakek sudah terbiasa saja dengan kondisi gubuk yang reot berantakan dipenuhi dengan genangan air pasang. Mungkin karena si kakek sudah terbiasa dengan kondisinya tersebut.

Pengurus IWO Inhil mencoba berbincang dengan si kakek, menanyakan beberapa pertanyaan dan seketika si kakek menjawab dengan mata yang berkaca-kaca.

Meskipun tinggal sendirian tanpa sanak saudara, kakek yang akrab dipanggil Kamah itu tetap tabah dalam menjalani kehidupan. Untuk bertahan hidup, kakek Kamah harus makan dari hasil uluran tangan tetangga dan orang-orang yang berkunjung ke gubuknya.

"Ya seperti inilah nak, saya tinggal di sini sendirian sudah puluhan tahun. Ini juga tanahnya numpang milik orang yang kebetulan orangnya baik mau meminjamkan tanah ini untuk saya. Kalau makan seadanya, yang penting ada yang dimakan,” ucap kakek Alkamah, saat awak media singgah di rumahnya, belum lama ini.

Setelah IWO Inhil mendapatkan informasi yang cukup akurat yang dijelaskan langsung dari kakek tersebut, terlihat kebahagiaan mimik muka kakek itu karena IWO Inhil berkunjung kegubuknya.

Tak puas dengan info dari kakek mengenai dirinya. IWO Inhil mencoba mencari informasi dengan bertanya ketetangganya yang tidak jauh dari tempat tinggal kakek Alkamah.

"Orang ni sudah seumuran di sini dasar urang asal sini. Amun di sambat keluarga kadak tahu juak leh mungkin ada juak sangkut keluarga tapi jauh," kata salah satu warga yang kami konfirmasi.

Pria itu menjelaskan, untuk makan si kakek warga sekitaran sini terkadang membelikan nasi bungkus beserta air.

"Sidin ni kadang kadang nukar kadang kadang urang ai membagi," pungkasnya.[Sbk]

 

Laporan : Dudun Hamidullah


Tinggalkan Komentar