telusur.co.id - Gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas, mengumumkan, sikap gerakan ini terhadap pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) tergantung pada sikap dan perilaku nyata AS atas rakyat Palestina.
"Dengan memperhatikan hasil pemilu AS yang menunjukkan kemenangan Donald Trump, kami di Hamas menekankan bahwa sikap kami atas pemerintahan baru AS tergantung pada sikap dan perilaku nyata AS terhadap rakyat Palestina, serta terhadap hak legal dan cita-cita keadilan kami," kata Hamas dalam pernyataannya, dilansir Parstoday, Kamis (7/11/24).
"Sungguh disesalkan seluruh pemerintahan AS sejak pendudukan Palestina tahun 1948 sampai sekarang, menunjukkan sikap negatif terhadap masalah Palestina, dan selalu menjadi pendukung terbesar penjajahan Zionis di semua bidang dan dimensi," tambah Hamas.
Hamas menjelaskan, Pemerintah berkuasa AS, dengan memberikan dukungan politik dan militer kepada para penjahat perang Rezim Zionis dalam melanjutkan perang genosida paling brutal dalam sejarah kontemporer, melangkah di jalan bias mendukung rezim penjajah dan agresor, dan membuktikan perannya sebagai sekutu total dalam pembunuhan puluhan ribu rakyat Palestina termasuk anak-anak, perempuan, dan orang lanjut usia.
"Kami menuntut diakhirinya fanatisme buta terhadap penjajahan Rezim Zionis, dan mendesak upaya serius untuk menghentikan perang genosida, serta agresi terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, juga untuk menghentikan serangan ke saudara-saudara kami di Lebanon, menghentikan serangan militer serta dukungan politik atas Rezim Zionis, dan mengakui secara resmi hak legal rakyat kami," papar Hamas.
Hamas menegaskan, pemerintahan baru AS harus sadar bahwa rakyat Palestina terus melanjutkan perlawanan atas Rezim Zionis dan tidak menerima jalan yang melanggar hak legal rakyat Palestina dalam kemerdekaan, kebebasan, hak menentukan nasib sendiri, dan mendirikan negara merdeka Palestina beribu kotakan Al Quds (Yerusalem).
Pemilu presiden AS ke-60 untuk memilih Presiden ke-47 negara ini digelar serentak pada Selasa (5/11/24) di tengah pengawasan keamanan ketat. Dalam Pilpres kali ini, Donald Trump dinyatakan menang atas rivalnya, Kamala Harris. [Tp]