telusur.co.id - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto minta Pemerintah melalui Kemenristek/BRIN mengoptimalkan pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengurangi risiko banjir di beberapa wilayah.

Menurutnya, Pemerintah perlu memaksimalkan alokasi anggaran penanggulangan bencana menggunakan TMC ini untuk menghindari kerugian lebih besar di wilayah rawan banjir.

"Sudah saatnya Pemerintah bekerja menanggulangi bencana menggunakan pendekatan teknologi. Apalagi teknologi untuk mitigasi bencana itu sudah tersedia. Tinggal diaplikasikan sesuai kebutuhan," kata Mulyanto usai memberikan bantuan bagi korban banjir di Tangerang Selatan, Rabu (24/2/21).

Politikus PKS ini yakin, Komisi VII DPR RI akan mendukung penerapan teknologi BPPT. Harapannya, hujan dapat dipercepat turun di daerah yang tidak rawan, dan resiko banjir dapat direduksi.

"TMC ini sudah proven (terbukti). Yang dibutuhkan adalah dukungan anggaran pemerintah pusat kepada pemda terkait atau via BPPT dalam rangka operasionalisasi teknologi ini," ujarnya.

Mulyanto menambahkan berdasarkan pengalaman selama ini, hasil penerapan TMC tersebut dinilai cukup baik. Pemerintah perlu memprioritaskan anggaran yang tidak seberapa besar untuk aplikasi teknologi TMC, agar masyarakat yang tengah terkena musibah pandemi Covid-19 tidak diperberat dengan musibah banjir.

Sebelumnya, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama TNI AU dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan rekayasa cuaca melalui proses penyemaian awan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Melalui TMC ini awan yang memiliki banyak kandungan air dipaksa mengeluarkan hujan sebelum memasuki wilayah rawan banjir. Dengan demikian risiko terjadinya banjir bisa diminimalisasi.[Fhr]