telusur.co.id - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mewujudkan bukti nyata dari moto Advancing Humanity demi memajukan peradaban manusia dengan teknologi. Salah satunya ditunjukkan melalui penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) di Ruang Sidang Senat Gedung Rektorat ITS, Surabaya.
Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo mengungkapkan, sebagai provinsi terluas di Indonesia, Kalteng dianugerahi kekayaan alam yang melimpah. Mulai dari bidang perhutanan, pertanian, pertambangan, perkebunan, hingga perikanan yang harus dimanfaatkan dengan bijak sehingga perlu dirancang perencanaan strategis.
“Dalam perencanaan pengembangan strategis, tentunya penting melibatkan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ucapnya. Kamis, (22/2/2024).
Lebih lanjut, menurut Edy, Kalteng juga terpilih sebagai daerah pertama pengembangan sektor pangan dan pengembangan food estate. Memiliki jarak 344 kilometer dengan Ibu Kota Negara (IKN), Kalteng juga menggenjot pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
Lewat penandatanganan MoU ini, Pemprov Kalteng menunjukkan aksi nyata dengan menggandeng ITS untuk memajukan pengembangan daerahnya.
Selaras dengan motonya, ITS bertekad menumbuhkan semangat baru dalam menciptakan inovasi melalui pengetahuan dan teknologi. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) unggul wajib dilakukan sebagai modal untuk mengelola sumber daya alam yang melimpah. Tak hanya itu, pemerintah juga harus proaktif menangkap berbagai peluang untuk memajukan Kalteng sebagai daerah penyangga IKN.
Maka dari itu, Edy menyampaikan, Kalteng terus mendorong investasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan tetap fokus pada prioritas pembangunan. Kemajuan ITS dalam riset dan teknologi, mendorong dilakukannya kerja sama ini untuk memberi daya dukung dari berbagai bidang. Edy mengatakan, Kalteng perlu dorongan dalam penelitian sumber daya dan memutuskan kebijakan yang tepat.
“Untuk itu, kami juga akan siap sebagai fasilitator kerja sama perguruan tinggi, terutama dengan ITS,” jelas mantan Bupati Pulang Pisau, Kalteng tersebut.
Menanggapi pernyataan tersebut, Wakil Rektor IV ITS Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Kealumnian ITS, Bambang Pramujati ST MScEng PhD mengatakan bahwa, ITS sangat terbuka akan berbagai kerja sama yang akan dilakukan. Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan tonggak awal dalam mencetuskan berbagai ide inovasi untuk membantu pengembangan Kalteng.
“ITS yang memiliki berbagai bidang program studi (prodi) dapat aktif menuangkan pemikiran inovatifnya demi perkembangan bangsa menuju Indonesia Emas,” tegas Bambang.
Lebih lanjut, dosen Departemen Teknik Mesin tersebut juga memaparkan contoh kerja sama yang telah dilakukan ITS dengan beberapa provinsi lain dan memungkinkan dapat dilaksanakan dengan Kalteng.
Dalam rangka pengembangan SDM, ITS akan terbuka menerima putra-putri berprestasi untuk menimba ilmu di ITS dan kembali ke daerahnya menebarkan manfaat. Setelah adanya MoU, dapat dibahas lebih lanjut mengenai keberlanjutan kerja sama ini dan disiapkan jalur masuk penerimaan mahasiswa tertentu.
Tak hanya itu, Bambang mengungkapkan, ITS juga membuka kerja sama pengembangan transportasi air jika diperlukan. ITS memiliki banyak dosen unggul dalam pengembangan teknologi sehingga akan siap sedia membantu. Mulai dari pusat kajian, pusat studi, hingga science techno park (STP) siap aktif dalam membantu perencanaan hingga penelitian.
“Contohnya saja dalam pengembangan kapal, nantinya dapat kami bantu pengembangan teknologi dan desainnya,” papar Warek ITS ini.
Kegiatan penandatanganan MoU ini diakhiri dengan diskusi secara tertutup antara ITS dengan Pemprov Kalteng. Dari hasil diskusi tersebut, dibutuhkan tindak lanjut rangkaian daftar kebutuhan Pemprov Kalteng supaya dapat cepat ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama (PKS).
“Kami terbuka lebar jika ITS ingin berkunjung ke Kalimantan Tengah supaya dapat menilai kebutuhan yang dapat ditindaklanjuti nantinya,” urai Edy mengakhiri. (sil/ari)