telusur.co.id - Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pertemuan dengan para peserta Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-37, mengecam pembiaran negara-negara Barat atas penghinaan terhadap kesucian Islam, khususnya kitab suci Al-Quran, dan mengingatkan kepada berbagai negara Islam untuk tidak perlu mendekati Israel Israel yang akan musnah oleh perjuangan para pejuang perlawanan.
Pada pertemuan yang diadakan dalam rangka peringatan maulid Nabi Besar Muhammad Saw itu, Ayatullah Khamenei menyebut pembiaran terhadap penistaan kesucian Islam sebagai sikap yang tidak pantas dan justru menyalahi norma-norma kemanusiaan.
“Saat ini, permusuhan terhadap Islam lebih jelas dari sebelumnya, dan penistaan terhadap Al-Quran di negara-negara Eropa adalah contoh nyata dari permusuhan tersebut,” ujarnya, dikutip FarsNews, Selasa (3/10/23).
“Dalang di balik kejahatan dan aksi kebencian ini mengira bahwa mereka dapat meremehkan Al-Quran, namun mereka salah. Mereka menghancurkan diri mereka sendiri,” sambungnya.
Dia menyebutkan bahwa seluruh umat manusia, baik Muslim maupun non-Muslim, berhutang budi kepada Nabi Muhammad saw.
Di bagian lain pidatonya, Ayatullah Khamenei mengatakan bahwa Israel tidak hanya memusuhi Iran, melainkan juga terhadap negara-negara kawasan lainnya, termasuk Mesir, Irak, dan Suriah, karena Israel sebenarnya berambisi menduduki sekawasan luas yang membentang dari Sungai Nil hingga Sungai Eufrat, namun ambisi ini kandas.
“Negara-negara ini tak membiarkan hal itu terjadi, pada berbagai periode dan alasan yang berbeda, dan oleh karena itu, para Zionis benci dan gusar terhadap mereka,” katanya.
Dia juga menegaskan keyakinan Iran bahwa pemerintah yang mengejar “taruhan normalisasi” dengan Israel akan sangat menderita.
“Kekalahan menanti mereka. Mereka membuat kesalahan. Seperti pepatah orang Eropa, ‘Mereka bertaruh pada kuda yang kalah,’” tuturnya.
Dia mengingatkan bahwa Israel sekarang bukan berada dalam keadaan yang patut menjadi motivasi bagi negara-negara lain untuk mendekati rezim yang menduduki tanah Palestina tersebut, karena rezim itu justru akan musnah oleh perlawanan.
“Saat ini, gerakan Palestina menjadi lebih hidup dari sebelumnya dalam 70-80 tahun ini. Saat ini, pemuda Palestina dan gerakan Palestina, gerakan anti-pendudukan, anti-penindasan, anti-Zionisme menjadi lebih enerjik, dan lebih siap dari sebelumnya,” terangnya.
“Insya Allah, gerakan ini akan membuahkan hasil, dan kanker (Israel) ini – sebagaimana tepat disebut oleh Imam Khomeini- akan diberantas oleh tangan rakyat Palestina dan kekuatan perlawanan di seluruh kawasan ini,” imbuhnya. [Tp]