telusur.co.id, Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan mengusulkan agar nama Tol Probolinggo - Banyuwangi (Probowangi) dirubah menjadi Probolinggo, Situbondo dan Banyuwangi (Prosiwangi).

Hal ini ia sampaikan berdasarkan aspirasi dari masyarakat yang dilalui oleh ruas jalur Tol tersebut, dimana faktanya, Situbondo dilalui jalur Tol sepanjang 110 KM, jauh lebih panjang dibanding ruas jalur tol probolinggo - paiton yang berjarak 20 KM.

"Kami masyarakat Situbondo. Saya sebagai anggota DPR dari Dapil Jatim III yakni Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi berharap agar nama Probowangi berubah menjadi Prosiwangi," kata Nasim saat melakukan kunjungan kerja ke lokasi pengerjaan proyek Tol III, Paiton - Besuki di Desa Ketah, Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo, Jum’at, (04/04/2025).

“Saat kunjungan Komisi VI DPR RI di Pandaan Pasuruan, nama Prosiwangi sudah disepakati, tetapi hingga kini masih Probowangi,” tambah Nasim Khan.

Nasim Khan dan masyarakat Situbondo mengapresiasi langkah jasa marga yang telah menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Situbondo. Karena itu, ia berharap Kementerian PUPR dapat segera melegalkan perubahan nama tersebut.

Selain perubahan nama, Wakil rakyat yang telah duduk di Senayan selama tiga periode itu juga mendorong adanya pembangunan pintu tol di beberapa titik di Situbondo. Seperti, Situbondo Barat, Situbondo Tengah dan Situbondo Timur.

Anggota DPR RI asli kelahiran Situbondo itu berharap, keberadaan pintu keluar tol ini dapat meningkatkan aksebilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Situbondo.

Nasim menambahkan, di ruas jalur tol Prosiwangi itu nantinya akan dibangun rest area type A terbesar di Jawa Timur. Tepatnya di sekitar Banyuglugur. Rest Area ini diharapkan akan menjadi pusat pemberdayaan UMKM dari masyarakat Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi.

"Prosiwangi nantinya akan dibangun Rest area yang sangat besar di Jawa Timur, Type A. Ini tentu bisa memberdayakan pelaku UMKM masyarakat Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi," ujar Nasim.

Lebih lanjut, Nasim juga menyoroti kondisi jalan umum yang rusak parah. Hal ini tentu sangat membahayakan pengguna jalan. Karena itu, ia mendorong agar pemerintah pusat dan pemerintah provinsi untuk segera memperbaikinya.

"Kondisi jalan di Situbondo sekarang ini bukan lagi rusak, tapi sudah hancur dan sudah memakan korban, semoga ini tidak terjadi lagi," kata Nasim.