Program Unggulan Pemprov DKI, Begini Cara Kerja Drainase Vertikal - Telusur

Program Unggulan Pemprov DKI, Begini Cara Kerja Drainase Vertikal

Ilustrasi drainase vertikal

telusur.co.id - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menjelaskan cara kerja sumur resapan atau drainase vertikal yang menjadi program pengendalian banjir Jakarta. Sumur resapan atau drainase vertikal merupakan salah satu program saat di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengatasi banjir. 

Sumur resapan adalah satu dari empat janji kampanye Anies Baswedan saat Pilkada DKI 2017 untuk mengendalikan banjir dan genangan saat hujan mengguyur Ibu Kota. Dalam kampanye, Anies mengatakan terdapat empat hal utama yang akan dilakukan jika terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta, pertama ialah "Membereskan" sumber banjir di hulu agar air yang sampai ke Jakarta berkurang. 

Kedua, melakukan gerakan membangun sumur-sumur resapan di Jakarta. Ketiga, memastikan aliran air tidak terhambat dengan membersihkan gorong-gorong hingga sungai. Keempat, memastikan tidak terjadi sedimentasi yang berlebihan di hilir. Dilansir dari Instagram Dinas SDA DKI Jakarta, sumur resapan adalah salah satu konservasi air tanah melalui peresapan air ke dalam tanah yang diharapkan dapat meningkatkan volume air tanah. Sumur resapan diharapkan dapat mengurangi salah satu penyebab subsidence akibat pengambilan air tanah yang masif.

Per Februari 2021, tercatat 3.964 titik sumur resapan yang baru dibangun. Sementara, kebutuhan sumur resapan di Jakarta mencapai 1,8 juta titik. Untuk mengendalikan genangan dan banjir, sumur resapan bisa dibangun di atas trotoar. Air nantinya akan masuk melalui tali-tali menuju bak kontrol. Air kemudian disaring dan baru masuk ke dalam sumur resapan. Selain mencegah banjir dan genangan, sumur resapan juga dapat menjadi cadangan air pada musim kemarau.

Sementara menurut sekretaris Dinas SDA DKI Jakarta Dudi Gardesi, dilansir laman kompas, mengatakan ada perbedaan istilah terkait sumur resapan dan drainase vertikal. Sumur resapan dibuat untuk memperlancar air di permukaan tanah masuk ke dalam tanah dengan cara menggali lubang hingga menemukan lokasi tanah berpasir. Ketika sudah menjangkau tanah berpasir, kemungkinan air yang dialirkan ke sumur resapan bisa segera terserap ke dalam tanah.

Dudi melanjutkan, sumur resapan ada yang modular ada yang sumur kedalaman sedang 20-60 (meter) tergantung dari lapisan pasir di bawahnya untuk menurunkan air. Sedangkan drainase vertikal merupakan istilah pembangunan pengendalian banjir untuk membangun sumur resapan, kolam retensi dan rangkaian modular drainase berbentuk memanjang ke bawah. Tidak selalu berfungsi sebagai tempat penyerapan air hujan yang melimpah tapi sebagai alat kontrol banjir.


Laporan: Audi Raihanah


Tinggalkan Komentar