telusur.co.id - Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad mengaku prihatin dengan suhu politik yang terus memanas jelang pelaksanaan pemilu, 14 Februari 2024. Menurut Fadel, kondisi yang terjadi saat ini, akan terus meningkat hingga pelaksanaan pilpres dan pileg 2024. Karena itu semua pihak harus bisa menahan dan menenangkan diri, karena kalau tidak, akan menimbulkan efek yang besar dan sangat merepotkan pemerintah. Apalagi, kondisi ekonomi mudah terpengaruh, dan bisa berubah setiap waktu.
Fadel berharap komunitas kampus bisa mengontrol mahasiswanya, untuk tidak ikut-ikutan turun ke jalan bersama aksi demo yang lain menggelar aksi perlemen jalanan. Setidaknya hingga pelaksanaan pemilu 2024. Karena, keterlibatan mahasiswa turun ke jalan bersama aksi demo yang lain, bisa menimbulkan efek yang sangat besar dan berpengaruh terhadap stabilitas nasional.
"Mari kita tahan, setidaknya hingga pemilu 2024, toh pemilu tinggal beberapa bulan lagi. Saya khawatir, kalau mahasiswa terlibat dalam aksi, seperti demo oleh ribuan buruh, yang terjadi beberapa hari lalu, imbasnya sangat besar. Karena itu kita berharap pihak kampus turut menenangkan, agar tidak terjadi peristiwa yang tidak diinginkan," kata Fadel Muhammad menambahkan.
Pernyataan itu disampaikan Fadel Muhammad, disela kunjungannya ke Kota Malang Jawa Timur, Sabtu (12/8/2022) malam. Kunjungan tersebut dilakukan mantan gubernur Gorontalo untuk memenuhi undangan menghadiri pengukuhan guru besar di Universitas Brawijaya Malang. Keberhasilan kampus menahan mahasiswa untuk tidak turun ke jalan melakukan demo bersama para pendemo lain, menurut Fadel minimal sampai pemilu, bisa berkontribusi besar terhadap stabilitas nasional.
"Kemarin demo buruh itu menuntut penghapusan Omnibus law, tetapi juga turunnya presiden dari jabatannya, kan itu tidak mungkin. Beruntung demo berjalan aman, salah satunya karena mahasiswa tidak ikut-ikutan turun jadi parlemen jalanan," ungkap Fadel.
Menyangkut para guru besar yang acap kali ikut dukung mendukung dalam pasangan capres cawapres, menurut Fadel, itu hal yang lumrah. Karena pada dasarnya, setiap individu memilik hak yang sama dalam berdemokrasi. Selama, dilakukan dengan baik dan benar, tidak ikut-ikutan turun ke jalan, masih bisa ditolerir. Yang penting hak demokrasi itu bisa disalurkan dengan baik, dan tidak menimbulkan kegaduhan. Seperti turun ke jalan, itu semestinya di tahan dahulu.
"Sekali lagi, kita mohon perguruan tinggi dapat menahan diri, untuk sementara tidak turun ke jalan, minimal sampai berakhirnya pemilu," pungkasanya.[]