SWF Indonesia Akan Genjot Perekonomian Indonesia dan Tingkatkan Aset BUMN - Telusur

SWF Indonesia Akan Genjot Perekonomian Indonesia dan Tingkatkan Aset BUMN

Ilustrasi

telusur.co.idPresiden Joko Widodo telah melantik 5 anggota dewan pengawas INA terdiri dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani serta kalangan profesional yakni Darwin Cyril Noerhadi, Yozua Makes, dan Haryanto Sahari.

Pelantikan itu berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 6/P tahun 2021.

Indonesian Investment Authority (INA) atau Sovereign Wealth Fun (SWF) memiliki potensi untuk menggenjot perekonomian Indonesia yang diperkirakan akan beroperasi sekitar April tahun 2021.  

Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menyatakan pembentukan lembaga tersebut sebagai bentuk terobosan pemerintah untuk mendukung program pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Ini kan cara pemerintah untuk mencari pendanaan agar poyek-proyek infrastruktur tidak hanya tergantung terhadap APBN, saya rasa ini cara terobosan lah dari pemerintah, mudah mudahan ini bisa berhasil kita harapkan tentu ini berhasil.” Ujar Andre, Kamis (4/2/21).

Andre menyebut, pada tahap awal dana SWF itu dipergunakan untuk meningkatkan aset BUMN dan pengembangan proyek-proyek infrastruktur seperti Bandara, Pelabuhan hingga jalan tol, kata Andre hal itu merupakan kebijakan yang tepat dimana pembiayaan infrastruktur tidak lagi tergantung sepenuhnya dari anggaran negara.

“Kita dukung kan banyak nih setahu saya SWF ini nanti di 2 tahun pertama itu akan mendukung untuk proyek-proyek pengembangan infrastruktur, proyek itu kan meliputi bandara, pelabuhan hingga jalan tol, Jadi jelas SWF ini benar-benar dipakai untuk memperbaiki infrastruktur, kebijakan yang pas lah bagi negara untuk mencari pembiayaan lain diluar anggaran negara,” ungkapnya.

Politisi Partai Gerindra itu mengatakan dengan target pengelolaan dana mencapai US$ 20 milyar dalam dua tahun pertama, ia optimis proyek infrastruktur dapat berjalan dan turut mengerek laju pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Pemerintah kalau gak salah menargetkan investasi itu mencapai 20 milyar dolar, nah ini kan signifikan ya dan uang ini bisa dipakai untuk proyek-proyek infrastruktur, harapannya kalau proyek infrastruktur jalan ekonomi juga bergerak, apa lagi kan dewan pengawasnya kan sudah dilantik Presiden kemarin kan,” bebernya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengatakan bahwa Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) dapat menarik dana global untuk pembangunan infrastruktur nasional.

"SWF untuk optimalisasi aset-aset BUMN, memastikan ke depannya bukan hanya memanfaatkan resources investasi untuk membangun infrastruktur tapi juga bisa menarik dana dari luar untuk optimalkan pembangunan infrastruktur, sambil tetap menjalankan program-program prioritas," ungkap Pahala, Kamis (21/1/21).

Menurutnya, SWF merupakan bagian dari inovasi pemerintah untuk menangkap peluang investasi guna pemulihan ekonomi di tengah pandemi.

"Ke depannya dengan COVID-19, kebutuhan untuk transformasi bisnis dituntut bisa melakukan inovasi modal bisnis kita. Contoh paling konkret adalah minerba, bukan hanya produksi barang-barang komoditas yang kita ekspor, bagaimana melakukan hilirisasi sehingga bisa mendorong sektor-sektor lainnya di Indonesia," ucapnya.

Pahala mengatakan, Indonesia bisa memiliki rantai pasok baterai, salah satunya untuk kebutuhan kendaraan listrik.

"Nikel, Indonesia negara paling kaya. Tapi bagaimana kekayaan itu bukan kita ekspor dalam nikel, tapi baterai dari hulu sampai hilir hingga storage system," katanya.

Pahala optimistis kehadiran SWF akan menarik lebih banyak dana dari luar negeri masuk ke Tanah Air.

"Investasi untuk bisa datangkan investasi dan jalankan program strategis nasional. Sudah ada Perpres khusus soal PSN, tapi kita harapkan juga bisa undang investasi untuk kembangkan berbagai sektor tersebut," tandas Pahala. [Tp]


Tinggalkan Komentar