Tinggalkan Pelatnas, Chico : Bukan Karena Tekanan, Tapi Demi Tantangan Baru - Telusur

Tinggalkan Pelatnas, Chico : Bukan Karena Tekanan, Tapi Demi Tantangan Baru

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo

telusur.co.id - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo, akhirnya angkat bicara soal keputusannya mundur dari pelatnas PBSI. Dalam konferensi pers yang digelar di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Kamis (15/5), Chico menegaskan langkah ini murni keputusan pribadi bukan karena tekanan, melainkan dorongan untuk mencari pengalaman baru sebagai atlet profesional.

“Enggak ada tekanan sama sekali, baik dari PBSI maupun pihak luar. Ini murni keinginan saya sendiri untuk mencoba atmosfer latihan yang berbeda dan mengeksplorasi dunia profesional,” ujar Chico dengan nada tenang namun mantap.

Setelah hampir sembilan tahun dibina di pelatnas, Chico merasa sudah saatnya membuka lembaran baru. Keputusan ini, menurutnya, telah melalui pertimbangan matang serta diskusi panjang bersama pelatih, keluarga, dan klub asalnya.

“Tentu ini bukan keputusan yang gampang. Tapi saya merasa sekarang waktu yang tepat untuk keluar dari zona nyaman dan mengembangkan diri di luar pelatnas,” katanya.

Spekulasi mengenai keluarnya Chico sempat merebak menyusul hasil kurang maksimal sepanjang musim 2025. Dari empat turnamen yang diikuti, pencapaian terbaik hanya sampai babak kedua di Thailand Masters. Sementara di turnamen besar seperti Indonesia Masters, All England, dan Kejuaraan Asia, Chico harus angkat koper lebih awal di babak pertama.

Namun Chico menegaskan, performa tersebut bukan pemicu utama keputusannya. Ia lebih melihat ini sebagai momen introspeksi dan peluang untuk berkembang dengan pendekatan berbeda.

“Ini soal tantangan baru, bukan soal performa. Saya ingin tahu seperti apa rasanya berlatih di luar sistem pelatnas, membangun kemandirian sebagai atlet,” jelasnya.

Pemain kelahiran Jayapura ini tercatat telah berlaga di 109 turnamen internasional sepanjang kariernya, mengoleksi empat gelar juara, termasuk Malaysia Masters 2022 dan Taiwan Open 2023. Ia juga menjadi bagian penting dari tim beregu putra Indonesia yang merebut emas SEA Games 2023.

Meski grafik performa belakangan menurun, Chico menampik bahwa keputusannya berbau konflik internal. “Tak ada isu apa pun di PBSI. Hubungan saya baik dengan pelatih dan rekan-rekan di pelatnas,” tegasnya.

Dalam konferensi pers yang sama, rekan satu sektor Chico, Jonatan Christie, juga mengumumkan keputusan serupa: keluar dari pelatnas dan kembali berlatih di klub asal. Meski keluar dari Cipayung, keduanya masih akan berada dalam pengawasan dan koordinasi PBSI.

“Ini bukan perpisahan, tapi bentuk kolaborasi baru,” ujar Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat. “PBSI tetap membuka pintu jika mereka ingin kembali ke pelatnas, dan tentu kami akan terus memantau perkembangan mereka.”

Taufik juga menegaskan bahwa langkah ini tak mengganggu program jangka panjang PBSI, terutama menuju Olimpiade 2028 di Los Angeles. PBSI, katanya, sudah menyiapkan regenerasi sektor tunggal putra, dengan nama-nama muda seperti Alwi Farhan dan M. Zaki Ubaidillah sebagai bagian dari proyek masa depan.

Keputusan Chico dan Jonatan bisa jadi akan membuka babak baru dalam pola pembinaan atlet nasional. Di tengah tuntutan profesionalisme dan persaingan global, keberanian mereka mengambil jalan berbeda patut diapresiasi bukan sebagai bentuk perpisahan, melainkan evolusi dalam perjalanan karier.

“Saya hanya ingin berkembang,” tutup Chico, “dan mungkin, inilah saatnya saya bertarung dengan cara saya sendiri.”.[iis]


Tinggalkan Komentar