telusur.co.id - Menteri BUMN Erick Thohir, dengan semangat entrepreneur mudanya, semula diharapkan mampu menyehatkan kementerian dipimpinnya yang saat ini banyak mengidap permalasahan. Namun, harapan itu kemungkinan sulit tercapai lantaran gebrakan pertamanya akan mengangkat sosok mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi pemimpin di salah satu perusahaan pelat merah.

Begitu disampaikan oleh juru bicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur)  Adhie Massardi lewat akun twitter-nya, Jumat (15/11/19).

"Langkah pertamanya maksakan diri, ajak Ahok yang masalahnya numpuk di KPK (pembelian bus transJak, RS Sumber Waras, dll) yang saat pimpin DKI paling sangar gasak rakyat, ini bikin Erick seperti gali kuburannya sendiri," cuit Adhi.

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), menegaskan tidak benar bila penempatan Ahok sebagai petinggi di BUMN, serta isu lainnya yang lagi ramai, hanya untuk menutupi masasah ekonomi. Ia menegaskan, merupakan sebuah fakta jika ekonomi Indonesia saat ini memang tengah merosot.

"Ada yang ngira Ahok dan isu gaduh lain-lain diangkat buat nutup isu merosotnya perekonomian. Saya bilang: Bukan. Ini 99% ketidak pahaman.  coz ekonomi nas merosot bukan isu, ini fakta. Ibarat anak lapar nangis, tak bisa diredam orang tuanya denga merebus atau menggoreng," tulisnya. 

Seperti diketahui, Ahok pernah dipidana kasus penistaan agama. Selain itu, Ahok juga sempat membuat heboh saat kasus Sumber Waras, kasus lahan taman BMW, kasus lahan Cengkareng Barat, kasus dana CSR, kasus korupsi di Belitung Timur, kasus reklamasi, kasus dana nonbudgeter, dan kasus penggusuran di Jakarta.[Asp]