telusur.co.id - Seorang anggota Aliansi al-Fath, Uday al-Khadran mengungkapkan, dalam beberapa bulan terakhir sokongan dana untuk ISIS di berbagai kawasan Irak telah meningkat. Hal ini bisa dilihat di tempat-tempat persembunyian ISIS di kawasan Hamrain dan al-Hawi.
“Yang berbahaya adalah aliran senjata-senjata modern AS ke tangan teroris ISIS di Diyala, terutama senapan modern snipper,” kata al-Khadran, seperti dikutip FarsNews, Jumat (18/2/22).
Ia mengatakan, senjata-senjata ini digunakan dalam 90 persen serangan ISIS. Sebab itu, harus ada penyelidikan segera untuk mengetahui jalur distribusi senjata-senjata itu dan siapa saja yang memasoknya.
Di lain pihak, anggota Aliansi Daulah al-Qanun pimpinan Nouri al-Maliki, Arif al-Hamami, baru-baru ini mengabarkan adanya konspirasi baru Tentara AS di Irak.
Menurut al-Hamami, ada proyek internasional yang dipimpin AS untuk menyerbu penjara-penjara di Irak, terutama yang terletak di Provinsi al-Anbar. Ia mengatakan, tujuan dari serbuan ke penjara-penjara ini adalah melarikan para pimpinan ISIS dari tahanan mereka.
“Al-Hashd al-Shaabi dan perangkat-perangkat keamanan akan menghadapi proyek jahat ini. Demi mewujudkan keamanan di dalam dan perbatasan Irak, mereka akan berusaha mencegah penyusupan anasir teroris atau penyelamatan anasir ISIS dari penjara-penjara Irak, terutama di kawasan al-Ramadi,” tandasnya. [Tp]
AS Sokong Dana dan Senjata Modern untuk ISIS di Irak
Pasukan AS di Irak. (Foto: Anadolu).



