telusur.co.id - Kondisi di dalam negeri Peru sedang panas, karena nasib Presiden Peru, Pedro Castillo sedang diujung tanduk. Castillo mau dimakzulkan oleh parlemen.
Proses pemakzulan terjadi di Kongres karena dugaan kasus korupsi yang dilakukan Castillo. Namun, Castilo membantah tudingan itu.
“Saya akan selalu menghadapi bangsa dengan jujur… karena saya tunduk pada aturan proses hukum,” kata Castillo pada pembukaan sidangnya.
Kongres memilih untuk memakzulkan Castillo, mantan guru dari keluarga petani, pada awal Maret atas tuduhan korupsi. Dia telah membantah tuduhan itu dan menyalahkan mereka pada kelompok ekonomi yang mencari "kudeta" terhadap pemerintahnya.
“Kami telah dipilih secara demokratis dan dalam hal itu, kami tidak akan mengecewakan," kata Castillo kepada televisi pemerintah pada Senin pagi.
Castillo dilantik ke kantor pada bulan Juli berjanji untuk meningkatkan pendidikan, perawatan kesehatan dan layanan lainnya, tetapi ia telah berjuang untuk mendapatkan dukungan dari beberapa kelompok politik, termasuk yang diwakili di Kongres.
Memakzulkan presiden bukanlah hal baru di Peru. Setiap presiden Peru dalam 36 tahun terakhir telah terjerat dalam tuduhan korupsi, dengan beberapa dipenjara. Satu meninggal karena bunuh diri sebelum polisi bisa menangkapnya.
Pada tahun 2018, mantan Presiden Pedro Pablo Kuczynski mengundurkan diri sebelum pemungutan suara pemakzulan; Martin Vizcarra dimakzulkan pada 2020, dan anggota parlemen gagal mencoba memakzulkan Castillo pada Desember. [ham]
Sumber Aljazeera



