telusur.co.id - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyatakan bahwa Rusia telah kehilangan kepercayaan kepada pihak perunding Ukraina mengenai situasi Ukraina, dan bahwa Washington dan NATO-lah yang mengelola operasi militer Ukraina, bukan Presiden Volodymyr Zelensky.
"Masalahnya di sini bukan kepercayaan dan verifikasi kepercayaan ini.. Masalahnya di sini adalah verifikasi (komitmen). Tidak ada kepercayaan terhadap orang-orang ini dan kami kehilangan kepercayaan pada mereka untuk waktu yang lama,” katanya mengomentari proses negosiasi antara Rusia dan Ukraina, seperti dilansir Rai Al-Youm, Rabu (20/4/22).
“Dari kantor seorang pria yang menyebut dirinya Presiden Ukraina dan memiliki kewenangan yang memadai, permintaan dibuat untuk negosiasi, dan Rusia tidak menolak permintaan ini. Kemudian, seperti biasa, sirkus dimulai, secara harfiah maupun kiasan, dari pihak rezim Kyiv; pertama mereka datang, kemudian mereka tidak datang, terkadang mereka berpartisipasi, terkadang tidak,” tambahnya.
Maria Zakharova menuding NATO dan Washington-lah yang menjalankan operasi militer di Ukraina, bukan Zelensky.
“Tidak perlu membicarakan independensi Volodymyr Zelensky sekarang atau sebelumnya. Tentu saja, para pengawal berdiri di belakangnya. Pertama-tama, Washington dan struktur NATO lainnya telah mengelola proses ini dalam satu atau lain cara selama bertahun-tahun. Jadi, berbicara tentang pernyataan dan alasan Zelensky adalah kontraproduktif. Hari ini dia mengatakan satu hal, besok dia mengatakan hal lain,” bebernya.
Zakharova memastikan Zelensky bukanlah orang yang mengendalikan situasi di Ukraina.
“Pernyataan Zelensky dibuat dalam berbagai kasus.. Ini jelas, ini adalah rekaman yang telah dilihat dan dilihat secara teratur oleh seluruh dunia,” pungkasnya. [Tp]



