Festival Danau Toba Ke 7 Ditutup Dengan ' Catatan' - Telusur

Festival Danau Toba Ke 7 Ditutup Dengan ' Catatan'


telusur.co.id - Setelah menyelenggarakan semua kegiatan selama 4 hari berturut-turut sesuai jadwal yang ditetapkan panitia, Festival Danau Toba (FDT) 2019 di Lapangan Open Stage Parapat, Kelurahan Tiga Raja, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun,Sumatera Utara Kamis (12/12) pukul 16.30 WIB resmi ditutup. 

Penutupan Festival Danau Toba yang mengusung Tema"Inspiring Danau Toba" selain dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi, Dr Ria Nofida Telaumbanua MKes, Ketua Komisi B DPRD Provinsi Sumatera Utara Viktor Silaen dan Anggota DPRD Provsu, Zeria Salim Ritonga, Tuani Lumban tobing, Pantur Banjarnahor, Muhammad Rayan, Sumiar Sagala, Saut Bangkit Purba, Kepala Dinas Pariwisata Simalungun Resman Saragih, Patuha Maujana Simalungun Japaten Purba, Kapolsek Parapat AKP Irson, Danramil 11 Parapat Kapten Inf Prawoto.SH,Sekdis Pariwisata Simalungun Anson Napitupuluh dan Ratusan Masyarakat.

Penutupan Fetival Danau Toba di Tandai Dengan Menyayikan Lagu OTANO BATAK secara bersama sama, sebagai pertanda FDT resmi ditutup.

Ratusan masyarakat yang memadati Lapangan Open Stage Parapat langsung merespon dengan memberikan tepuk tangan yang meriah dan berharap tahun mendatang Parapat menjadi tuan rumah yang baik lagi. 

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi, Dr Ria Nofida Telaumbanua MKes, mengungkapkan beberapa catatan dalam proses pelaksanaan. Diantaranya perbaikan penyelenggarana lari 10K yang diprotes peserta karena juri dan panpelnya memindah-mindahkan garis start dan menganulir juara dengan alasan pernah jadi atlet, sementara juri untuk 10K tidak memikiki lisensi wasit dan juri dari PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). 

Panpel untuk lomba solubolon juga demikian, selain jadwal tehnical meeting tidak sesuai jadwal dan solunyapun hanya dua unit dan inilah yang merugikan peserta, sebeb ada tim yang harus diadu sampai 4 kali. 

Gubernur Sumatera Utara Edy Ramayadi Dalam sambutanya yang di sampaikan, Ketua Panitia FDT 2019 Kepala Dinas Pariwisara dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Utara dr Ria Nofida Telaumbanua MKes didampingi Kadis Pariwisata Simalungun bersama seluruh Anggota Komisi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara secara resmi menutup FDT di Open Stage Parapat dirangkai dengan lagu batak 'O Tano Batak'.

Dr Ria dalam sambutannya, acara FDT 2019 di Open Stage Parapat merupakan event tahunan yang dilaksanakan Dinas Pariwisata dan Provinsi Sumut berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata yang berlangsung selama empat hari di Parapat dihadiri 3.000 pengunjung dan sebelumnya FDT 2019 dibuka langsung oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

Ia menyampaikan tema FDT 2019 di Parapat 'Inspiring Toba' untuk memberikan nspirasi,  ide-ide untuk pengembangan Destinasi Pariwisata Danau Toba dari kearifan lokal seluruh etnis yang ada di Sumatera Utara.

Dikatakannya pada acara FDT 2019 di Parapat telah memecahkan rekor MURI seni melipat Kain Bulang Silappeei dengan jumlah 1.024 peserta dan langsung mendapatkan sertifikat dari Manager Senior Yayasan Prestasi Nusantara Yusuf Ngadri 

Diungkapkannya rangkaian perlombaan yang dilaksanakan pada acara FDT 2019 di Parapat   telah menghasilkan tiga pemenang terbaik dari semua jenis rangkain kegiatan dan perlombaan dan mendapatkan hadiah pembinaan

"Bagi yang belum mendapatkan juara semoga dikesempatan selanjutnya dapat melakukan yang lebih baik lagi. Kami mengucapkan terima kasih kepada Kabupaten Simalungun sebagai tuan rumah FDT 2019 dan juga kabupaten kota se-kawasan Danau Toba serta kepada para peserta karena ikut berpartisipasi mensukseskan FDT 2019 di Parapat," katanya.

Closing cermony dirangkai dengan berbagai pertunjukan yakni tarian etnis jawa, seni tari dari Kabupaten Karo dengan lagu Perkolong-kolong, seni bela diri, seni suara, pertujukan Ucok Butet, hiburan dan pemberian hadiah bagi para pemenang lomba pada FDT 2019. [Ham]

Laporan: Jesron


Tinggalkan Komentar