telusur.co.id - Tunggal putri andalan Indonesia Gregoria Mariska Tunjung membuka kiprah di Badminton Asia Championships (BAC) 2025 dengan kemenangan dua gim langsung atas wakil Chinese Taipei, Huang Yu-Hsun, dalam pertandingan babak 32 besar, Rabu (9/4).
Bertanding di Ningbo Olympic Sports Center Gymnasium, unggulan keempat itu tampil solid dan menang dengan skor 21-12, 21-16 dalam waktu 37 menit.
Gregoria mengaku puas dengan start yang ia tunjukkan di laga pembuka, terutama dengan permainan bersih yang mampu ia terapkan di gim pertama.
“Bersyukur bisa memulai turnamen ini dengan start yang bagus. Di awal saya bermain cukup bersih dan itu sangat penting untuk membangun kepercayaan diri,” ujar Gregoria usai pertandingan.
Meski menang straight game, Gregoria mengakui sempat mengalami penurunan di gim kedua. Ketidakyakinan dalam mengambil keputusan membuatnya bermain lebih pasif.
“Di gim pertama saya lihat lawan banyak mengembalikan bola terlalu panjang dan keluar. Itu sempat membuat saya ragu di gim kedua untuk melambungkan bola, karena takut out juga,” ungkapnya.
Keraguan itu membuat pengembalian Gregoria menjadi tanggung dan mudah diserang lawan. Ia pun mengaku kurang leluasa menjalankan pola reli seperti yang dilakukan di gim pertama.
Beruntung, pelatih Imam Tohari yang mendampinginya segera mengingatkan untuk kembali berani bermain reli panjang dan aktif membangun serangan.
“Mas Imam ingatkan saya untuk lebih berani lagi. Akhirnya saya mulai coba mengadu reli lagi seperti di gim pertama, dan dari situ saya bisa dapat poin beruntun serta mengurangi kesalahan sendiri,” jelasnya.
Kemenangan ini menjadi modal penting bagi Gregoria yang tengah memburu prestasi di turnamen level Super 1000 ini. Ia berharap bisa tampil lebih siap di laga berikutnya dengan adaptasi yang lebih baik terhadap kondisi lapangan.
“Semoga besok saya bisa lebih hafal kondisi lapangan. Tadi masih ada beberapa hal yang harus disesuaikan seperti arah angin dan kontrol bola,” tutupnya.
Gregoria Mariska kini menatap babak 16 besar dengan motivasi tinggi untuk melangkah lebih jauh, sekaligus menjaga peluang Indonesia di sektor tunggal putri.[iis]