telusur.co.id - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Ace Hasan Syadzily, mengungkapkan bahwa situasi di Papua relatif terkendali dan aman selama proses kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Hal ini menurutnya tidak terlepas dari adanya kolaborasi yang baik antara aparat keamanan dan elemen masyarakat.
“Laporan yang kami terima dari pihak keamanan menunjukkan bahwa tahapan kampanye di Papua berlangsung dengan aman, berkat adanya kerja sama antara aparat, masyarakat, dan dukungan pengamanan dari berbagai pihak terkait,” jelas Ace Hasan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/24).
Meskipun situasi terpantau kondusif, Ace Hasan menegaskan bahwa kewaspadaan di Papua tetap tinggi, mengingat adanya potensi gangguan dari kelompok radikal serta ancaman terhadap kelancaran dan integritas pemilu.
Selain itu, Ace Hasan juga menyoroti adanya peringatan terkait proklamasi Papua Merdeka pada bulan Desember mendatang, yang berpotensi memengaruhi stabilitas di wilayah tersebut.
“Papua adalah salah satu daerah yang memang rawan, meskipun saat ini situasi masih dapat dikendalikan dengan baik,” kata Ace.
Dalam kesempatan tersebut, Ace Hasan juga memaparkan hasil pengukuran dari Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional terkait kondisi ketahanan nasional menjelang Pilkada 2024. Berdasarkan pengukuran tersebut, secara keseluruhan ketahanan nasional Indonesia tercatat dalam kategori cukup tangguh.
Namun, dalam aspek gatra politik, Ace Hasan menekankan bahwa ketahanan politik Indonesia masih relatif lemah. Dari 14 variabel yang diukur dalam gatra politik, ada 9 variabel yang sangat relevan dengan pelaksanaan pilkada, seperti kapasitas pemerintah, hubungan pusat dan daerah, fungsi pengawasan, kepastian hukum, sistem kepartaian, serta peran media massa dan organisasi masyarakat.
Dalam penilaian Lemhannas, beberapa variabel penting seperti kapasitas pemerintah, hubungan pusat dan daerah, serta kepastian hukum mendapatkan skor yang menunjukkan perlunya perhatian lebih lanjut untuk memastikan kelancaran Pilkada 2024. Ace Hasan mengingatkan bahwa situasi ini bisa menjadi lebih tangguh jika tantangan yang dihadapi dapat dideteksi, diantisipasi, dan diatasi dengan cepat, namun bisa pula memburuk jika tidak dikelola dengan baik.
Selain itu, Ace Hasan turut menyoroti ancaman di dunia maya, terutama terkait dengan pentingnya menjaga keamanan data dalam penyelenggaraan Pilkada. Ia menyatakan bahwa Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah memperkuat langkah mitigasi dengan membentuk satuan tugas yang bertugas mengamankan data serta memonitor ancaman siber yang ada.
“Namun, agar lebih maksimal, diperlukan audit dan pembaruan sistem keamanan secara berkala untuk menghindari potensi kebocoran data di masa mendatang,” pungkas Ace. [Ant]