telusur.co.id -Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert tetap mengapresiasi penampilan anak asuhnya yang bermain bak seekor singa meski harus takluk atas tuan rumah Arab Saudi pada pertandingan Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Kamis (9/10) dini hari.
Indonesia unggul lebih dahulu lewat eksekusi penalti Kevin Diks pada menit ke-11. Arab Saudi mampu membalikkan kdudukan lewat tiga gol yang dicetak oleh Saleh Abu Al Shamat pada menit ke-17 dan brace dari Feras Al Buraikan pada menit 36 dan 62.
Skuad Garuda sempat memperkecil skor pada menit ke-88 lewat penalti kedua Kevin Diks.
"Hasil ini tentu sangat mengecewakan, tetapi para pemain saya telah bertarung seperti singa. Saya bangga dengan usaha mereka," ujar Kluivert pada konferensi pers usai pertandingan.
Kluivert menilai para pemainnya memulai laga dengan baik sehingga mampu unggul cepat di menit ke-11 melalui eksekusi penalti Kevin Diks. Namun, para pemainnya kesulitan menjaga momentum sehingga membuka celah antar lini yang terbuka.
"Kami memulai pertandingan dengan cukup baik, tetapi setelah unggul 1–0, kami kehilangan momentum. Ruang antar lini tidak kami jaga dengan baik sehingga pemain sayap lawan bisa memanfaatkan celah dan menekan pertahanan kami," katanya.
Ia juga mengakui jika gol balasan Arab Saudi lewat aksi Saleh Abu Al Shamat menjadi titik sehingga timnya kesulitan membangun ritme permainan dan terus ditekan oleh tuan rumah.
Dengan kekalahan yang diterima ini, Kluivert tidak mau mencari kambing hitam. Meski mengakui keterlambatan beberapa para pemain timnas Indonesia yang hadir dari Eropa dan Amerika dua hari sebelum pertandingan cukup menganggu.
"Saya bukan tipe pelatih yang mencari-cari alasan, dan sayangnya memang begitulah keadaannya. Pemain terakhir baru datang kemarin, dan tentu itu tidak ideal untuk mempersiapkan diri dengan baik menghadapi pertandingan penting seperti ini."
"Tapi itu adalah fakta. Faktanya, para pemain bermain di luar negeri, kami tidak bisa berlatih bersama dalam waktu yang cukup. Jadi, ini memang salah satu kesulitan yang selalu kami hadapi," ujar eks pelatih timnas Curacao ini.
Ia menambahkan, andai seluruh pemainnya berlatih sejak awal, hasil laga mungkin saja bisa berbeda, Namun, ia tetap memuji kemampuan yang dimiliki para anak asuhnya.
"Jika kami bisa berlatih bersama sebagai satu tim sejak awal kualifikasi, mungkin kami bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Tapi sekali lagi, saya bangga dengan para pemain, dengan usaha yang mereka lakukan," tambahnya.
Pelatih yang menggantikan Shin Tae-yong pada awal tahun 2025 ini langsung mengalihkan fokus untuk laga terakhir menghadapi Irak pada Minggu (12/10) mendatang.
“Kami akan menganalisis pertandingan ini, memperbaiki kesalahan, dan bangkit. Laga melawan Irak adalah pertandingan penting yang harus kami menangkan,” tutup Kluivert.
Skuad Garuda akan menentukan nasibnya di laga terakhir Grup B melawan Irak Minggu mendatang. Saat ini timnas menjadi juru kunci sementara grup. Kemenangan menjadi harga mati apabila ingin tetap memiliki peluang menuju putaran final Piala Dunia 2026.