telusur.co.id - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengingatkan Presiden Joko Widodo tentang potensi kegaduhan jika memutuskan nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim). Sebab, Ahok baru beberapa bulan menjabat Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), dan belum tampak kualitas kinerjanya.
"Presiden sendiri yang menjadi pangkal kegaduhan/biang kerok. Bagaimana mungkin selama ini sudah gaduh dan membuat kita terpecah kemudian mau dipilih lagi, saya kehabisan akal sehat untuk membaca fenomena ini, soal Ahok menjadi gubernur ibu kota baru," kata Pangi kepada wartawan, Senin (9/3/20).
Pangi menyarankan, Presiden Joko Widodo sebaiknya menunjuk orang asli Kalimantan sebagai Kepala IKN. Supaya menjaga kedamaian dan mereka yang mengerti keberagaman di Kalimantan.
Jika akhirnya Ahok yang dipilih menjadi Kepala IKN, Pangi menganggap, mengkonfirmasi bahwa Ahok adalah orang istimewa dan di khususkan oleh Jokowi.
Tak sampai disitu, Pangi menganggap, munculnya nama Ahok, sepertinya Jokowi sedang "berjudi" membangun IKN tersebut. Karena, belum sepenuhnya mendapat dukungan dari masyarakat Kalimantan terkai ambisi dan agenda kepentingan besar apa di balik perpindahan ibu kota tersebut.
Dikatakan Pangi, banyak dan santer isu perpindahan ibu kota negara ini lantaran gagalnya proyek Reklamasi dan Meikarta, patut diduga konsensinya dalam bantuan pembiayaan Pilpres yang high cost adalah perpindahan ibu kota oleh para cukong dan bandar politik yang sudah mendesain ibu kota baru. Apalagi, pemindahan ibu kota ini tidak ada dalam vis-misi Jokowi saat kampanye di Pilpres 2019 lalu.
"Tiba-tiba beliau ngotot betul memindahkan ibu kota, ada bau amis yang dicurigai publik ke arah sana," duganya.
"Ini kental sekali permainannya, Pak Jokowi pasang badan untuk pak Ahok jadi gubernur di ibu kota baru? Ini jelas nggak rasional dan tidak commen sense, jelas dan terlalu keras mainan seperti ini, yang bangun ibu kota baru siapa? Investasi China? Atau bagaimana sehingga harus Ahok Gubernurnya, apa syarat investor ibu Kota baru harus Ahok gubernurnya?" tukas Pangi.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo mengumumkan empat calon calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru. Mereka adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Bambang Brodjonegoro (Menteri Riset dan Teknologi), Tumiyana (Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk) dan Azwar Anas (Bupati Kabupaten Banyuwangi). [Fhr]