telusur.co.id - Peneliti Universitas Airlangga (UNAIR) terus menorehkan prestasi yang membanggakan. Kali ini Dr. Arif Nur Muhammad Ansori, M.Si, sosok peneliti Sekolah Pascasarjana UNAIR yang meraih prestasi tersebut. Ia berhasil meraih The Conversation Indonesia (TCID) Authors Awards 2023.
Arif panggilan akrabnya terpilih menjadi Penulis Pilihan Editor Sains dan Kesehatan. Penghargaan tahunan ini resmi Arif raih pada Jumat (19/1/2024). Selain berada di Indonesia, TCID merupakan bagian jaringan global yang beroperasi di berbagai negara lain. Negara tersebut seperti Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Spanyol, Inggris, Afrika, hingga Brazil.
Kecintaan pada Keilmuan
Arif mengatakan bahwa penghargaan yang ia peroleh merupakan hasil dari buah manis perjalanan panjang. “Buah manis dari dedikasi dan kecintaan terhadap keilmuan serta usaha membumikan sains dengan bahasa yang lebih ringan,” ujarnya pada Rabu (24/1/2024). Ada beberapa aspek yang menjadi penilaian untuk meraih TCID Authors Awards 2023.
Penilaian tersebut berupa ide yang inovatif, menarik, dan mudah dipahami. Arif berfokus pada pembuatan artikel dengan topik bioteknologi pada bidang kesehatan.
“Produktivitas dalam menulis artikel juga tidak lepas dari penilaian,” papar Arif.
Lebih lanjut, Arif menceritakan bahwa, perjuangannya dalam menghasilkan artikel tidaklah mudah. Meski harus melalui berbagai macam tahap revisi, namun kecintaan Arif terhadap keilmuan memberikan dorongan semangat yang tak pernah padam.
“Saat pertama kali saya banyak sekali mendapatkan revisi, mulai dari ide hingga cara penyampaian. Revisi ini bertujuan agar tulisan menjadi lebih ringan dan mudah dipahami,” ucapnya.
Arif mengungkapkan bahwa, seorang penulis yang terbiasa menulis jurnal ilmiah, seyogyanya mulai belajar untuk menulis dengan lebih sederhana. Hal ini dapat bermanfaat untuk menyebarkan ilmu pengetahuan agar lebih mudah masyarakat pahami.
“Belajar menulis lebih sederhana dan menyebarkan melalui berbagai media. Jurnal ilmiah terlalu sulit masyarakat pahami. Dengan penulisan yang lebih ringan akan memudahkan masyarakat dalam memahaminya,” tutupnya. (ari)