telusur.co.id - Pembina Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) Mulyanto minta Pemerintah tetap konsisten menjaga kehadiran negara bagi masyarakat yang tidak mampu.
Hal itu disampaikan Mulyanto terkait rencana perubahan skema subsidi BBM menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Menurut dia, pemerintah harus mengutamakan aspek keadilan dan ketepatsasaran distribusi daripada mengedepankan aspek penghematan anggaran subsidi BBM. Jangan sampai anggaran subsidi yang terbatas dinikmati oleh orang kaya dengan mobil mewah. Sementara warga yang tidak mampu hanya bisa gigit jari," kata Mulyanto, Kamis (14/11/24).
Mulyanto menilai, skema pembatasan subsidi BBM dengan kriteria yang adil serta pengawasan Pemerintah yang ketat, lebih tepat untuk dipertahankan. Ketimbang mengubah menjadi BLT yang berpotensi tidak tepat sasaran dan mudah dipolitisasi.
Mulyanto mengatakan, kendaraan umum dan kendaraan pengangkut sembako, mobil kapasitas kecil, motor, kapal nelayan kecil, traktor petani kecil, UMKM serta fasilitas vital dan sosial, tetap mendapat BBM bersubsidi.
"Apa yang dilakukan Pertamina dengan program subsidi tepat sudah on the track, tinggal menunggu payung hukumnya saja berupa revisi Keppres Distribusi BBM Subsidi,” tegas Anggota Komisi Energi DPR RI periode 2019-2024 ini.[Fhr]