145 Siswa Papua Belajar SMA/SMK di Jatim lewat Program ADEM, Pj Gubernur Adhy Beri Pesan Khusus - Telusur

145 Siswa Papua Belajar SMA/SMK di Jatim lewat Program ADEM, Pj Gubernur Adhy Beri Pesan Khusus

Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono saat memberi pesan khusus kepada siswa asal Papua

telusur.co.id - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono menyambut 145 orang siswa-siswi terbaik asal enam provinsi di Papua yang tergabung dalam Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) di Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Kota Malang. Jumat, (12/7/2024).
 
Para siswa dan siswi tersebut secara resmi akan menempuh pendidikan jenjang SMA/SMK di seluruh wilayah Jawa Timur. Secara simbolis Pj. Gubernur Adhy melakukan serah terima berita acara Siswa Siswi Program ADEM Wilayah Papua ke Provinsi Jawa Timur dari Perwakilan Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikbudristek RI.
 
Program ADEM sendiri merupakan program pemerintah sebagai upaya pemerataan kualitas pendidikan khususnya bagi anak-anak asal Papua serta daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).
 
Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Adhy mengucapkan selamat kepada seluruh siswa yang lolos seleksi ketat, sehingga terpilih menjadi siswa afirmasi dan bersekolah di berbagai SMA/SMK favorit di Jawa Timur.
 
“Saya ucapkan selamat datang dan selamat kepada seluruh peserta yang terpilih menjadi siswa afirmasi. Terima kasih telah memilih Jawa Timur, tidak salah kalian memilih Jawa Timur,”sambung eks Sekdaprov Jatim ini.
 
Adhy menyampaikan, kesempatan untuk belajar di Jawa Timur harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh seluruh siswa yang terpilih. Bukan tanpa alasan, Jawa Timur merupakan provinsi dengan alokasi terbesar Program ADEM oleh Kemendikbudristek RI, yaitu 145 kuota dari total 500 kuota nasional.
 
“Tentu kami sampaikan terima kasih kepada Kemendikbudristek RI yang telah memberikan kepercayaan dari 500 kuota nyatanya hampir 30 persen ada di Jawa Timur. Ini menunjukkan bahwa, evaluasi tahun sebelumnya sangat baik,” ucap pria asal Cirebon, Jawa Barat ini.
 
Adhy menjelaskan, alasan Jatim mendapatkan kuota terbesar di antaranya karena kualitas layanan dan kesempatan pendidikan yang diberikan kepada para peserta betul-betul sama. Selain itu, hasil evaluasi siswa angkatan tahun sebelumnya serta ditambah indeks-indeks hasil pendidikan Jatim selalu memuaskan.
 
“Kita tetap bangga dan yakin bahwa amanah ini dapat terselesaikan dengan baik. Kuncinya adalah memberikan akses yang sama juga memberikan bimbingan yang sama,” tandasnya.
 
“Saya juga minta kepada para Kepala Sekolah dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan di Kab/Kota ikut memperhatikan dan menjaga peserta ADEM di masing-masing sekolahnya. Termasuk tempat tinggalnya juga kita perhatikan dengan baik,” tukas suami dari Isye Sri Rahayu ini.
 
Secara khusus, Pj Gubernur Adhy pun menjanjikan bonus berupa bantuan biaya operasional pendidikan bagi peserta ADEM yang berhasil meraih peringkat satu.
 
“Kalau untuk SMA kita akan berikan bantuan biaya operasional sebesar Rp2.500.000. Jadi kalo semua dapat ranking 1 ya kita alokasikan semuanya. Ini adalah hasil dari perjuangan mereka yang luar biasa sekali,” beber eks Staf Ahli Mensos Bidang Perubahan dan Dinamika Sosial ini.
 
Di akhir, Pj Gubernur Adhy mengingatkan tugas masing-masing peserta ADEM adalah untuk terus berprestasi demi membangun Papua yang kaya raya. Ia bahkan menyatakan dukungan penuh agar anak-anak Papua juga bisa ikut bersama-sama membangun dan menikmati Indonesia Emas 2045.
 
“Belajarlah dengan giat, ikuti semua aturan dan manfaatkan semua jalur. Yang kedua, adalah untuk bisa beradaptasi dengan budaya Jawa Timur. Yang ketiga adalah tidak ada sekat diantara kita, semuanya sama sebagai anak-anak Indonesia yang berhak meraih mimpi,” tutur alumnus sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Garut ini.
 
Sejalan dengan Pj Gubernur Adhy, Perwakilan Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikbudristek RI Mustahyun menyampaikan terima kasih karena Jatim bisa terus berkomitmen menjalankan program ADEM. Ia berharap para peserta ADEM bisa betah dan terus semangat belajar di Jawa Timur.
 
“Kalian adalah siswa terbaik. Teruslah belajar dan yakinkan bahwa kalian tidak akan berhenti sekolah. Karena cara merubah nasib adalah dengan sekolah,” tutup alumnus Magister Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) ini. (ari)


Tinggalkan Komentar