Bank Sampah Diansati Menuju Digital, Dari Sampah Menjadi Rupiah - Telusur

Bank Sampah Diansati Menuju Digital, Dari Sampah Menjadi Rupiah

Giat PKM Universitas Muhammadiyah Surabaya “Optimalisasi Pengelolaan Reusable Waste pada Bank Sampah melalui Sistem Simbah” di Kelurahan Jambangan

telusur.co.id - Nurullaili Mauliddah dan tim
Universitas Muhammadiyah Surabaya
Surabaya memitigasi permasalahan kesehatan lingkungan. Dikarenakan ancaman penyakit akibat minimnya sanitasi lingkungan menjadi permasalahan yang selalu muncul di kehidupan sehari-hari. 

Konsep zero waste sebagai gaya hidup bertujuan untuk meminimalkan jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya salah satunya melalui reduce, recycle, dan reuse. RT 6 RW 2 Kelurahan Jambangan, Kecamatan Jambangan memiliki kegiatan pelestarian lingkungan yang berbentuk Bank Sampah dengan nama Diansati. 

Bank Sampah Diansati berlokasi distren kali atau berada di pinggir bantaran Sungai Brantas yang melintasi Kota Surabaya. Inisiatif pendirian bank sampah ini dari ibu-ibu lingkungan RT 6 didasari atas perhatian terhadap lingkungan terutama lokasi yang berada pada stren kali demi mengurangi penumpukan sampah dan menurunkan resiko banjir.

Kecamatan Jambangan sebagai salah satu Kecamatan di Kota Surabaya yang berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo di sebelah selatan. Kecamatan Jambangan memiliki 4 kelurahan yaitu Pagesangan, Kebonsari, Jambangan dan Karah dengan luas wilayah 0,39km2. Luas wilayah terkecil pada Kelurahan Jambangan yaitu 0,08 km2. 

Walaupun Kelurahan Jambangan sebagai wilayah terkecil, Kelurahan ini yang memiliki banyak wilayah stren kali atau bantaran Sungai Brantas dan memiliki jumlah RT terbanyak nomor 2 sebesar 29 RT setelah Kelurahan Karah. Jumlah penduduk Kelurahan Jambangan sebanyak 11.718 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk 146.475 jiwa/km2, sebagian besar penduduknya berpendidikan SLTA/sederajat dengan pekerjaan didominasi oleh wiraswasta dan karyawan.

Bank sampah Diansati berdiri pada tahun 2021 dan diresmikan pada tahun 2022 oleh Lurah Jambangan. Bank Sampah Diansati diketuai oleh Yuliasih sampai saat ini beranggotakan 32 orang. Kegiatan bank sampah ini di antaranya adalah pengumpulan sampah oleh anggota dan dikelola oleh pengurus bank sampah. 

Pengumpulan sampah dan pencatatan masih dilaksanakan secara manual. Gudang bank sampah yang kecil tidak memungkinkan menyimpan barang dalam waktu lama, sehingga waktu penyimpanan maksimal 1 minggu. 

Sampah-sampah yang dikumpulkan adalah sampah non organik atau sampah kering seperti botol plastik bekas namun juga menerima sampah organik, selama ini pengepakan dilakukan secara manual dengan menginjak botol oleh ibu-ibu pengurus sebelum diserahkan kepada tengkulak.

Kegiatan pengabdian masyarakat dari tim Universitas Muhammadiyah Surabaya untuk menunjang kegiatan bank sampah Diansati melalui penyediaan mesin press sampah plastik, selain itu melalui pembuatan akun sosial media dan e-commerce. (ari)


Tinggalkan Komentar