Rektor UNAIR Resmi Lantik Dua Pimpinan Fakultas - Telusur

Rektor UNAIR Resmi Lantik Dua Pimpinan Fakultas

Rektor UNAIR, Prof. Dr. Mohammad Nasih, S.E., M.T., Ak. melantik Prof. Dr. dr. Budi Santoso, SpOG., Subsp., FER. menjadi Dekan FK UNAIR dan Dr. Muji Sulistyowati, S.K.M., M.Kes. sebagai Wakil Dekan III FKM Unair

telusur.co.id - Universitas Airlangga (UNAIR) resmi melantik dua pimpinan fakultas pada Rabu (10/7/2024). Acara pelantikan berlangsung di Ruang Amerta Kantor Manajemen Kampus MERR-C UNAIR.
 
Rektor UNAIR, Prof. Dr. Mohammad Nasih, S.E., M.T., Ak. melantik Prof. Dr. dr. Budi Santoso, SpOG., Subsp., FER. menjadi Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR dan Dr. Muji Sulistyowati, S.K.M., M.Kes. sebagai Wakil Dekan III Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR.
 
Prof Nasih dalam sambutannya mengatakan bahwa, jabatan dekan atau wakil dekan menjadi tugas tambahan bagi dosen. Meski mendapat tugas tambahan, Rektor UNAIR berharap, pimpinan fakultas yang dilantik tidak melupakan tugas utamanya sebagai akademisi.
 
“Menjadi dekan atau wakil dekan adalah tugas tambahan yang diberikan rektor. Tugas tambahan ini bukan pekerjaan utama seorang akademisi, jadi jangan sampai tugas tambahan mengalahkan tugas utama,” tegasnya.
 
Jabatan Fungsional Akademik
 
Prof Nasih turut menerangkan bahwa, dekan atau wakil dekan bukan merupakan jabatan akademik. 

“Kalau profesor atau guru besar itu baru jabatan akademik,” tutur Prof Nasih.
 
Jabatan fungsional seorang akademisi lebih lanjut telah tertuang dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013. Pasal 1 pada peraturan ini telah menerangkan secara jelas bahwa guru besar atau profesor merupakan jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang mengajar di perguruan tinggi. Sementara Pasal 6 ayat 2 telah menjelaskan bahwa jabatan akademik dosen dari terendah hingga tertinggi terdiri atas asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan profesor.
 
Kembalinya Prof Bus jadi Dekan FK UNAIR
 
Lebih lanjut, Prof Budi Santoso atau Prof Bus akhirnya bisa bernapas lega setelah kembali menjabat sebagai Dekan FK UNAIR. Bukti keseriusannya dalam menjalankan tugas tertuang dalam Pakta Integritas yang ia bacakan.
 
“Setelah melalui proses itu, kita menemukan suatu titik temu yang baik. Alhamdulillah banyak pihak mulai dari masyarakat, dokter, warga UNAIR, hingga alumni mengapresiasi jalan tengah ini,” tuturnya.
 
Tak lupa, Prof Bus memberikan apresiasinya terhadap sikap Rektor UNAIR dalam menanggapi permasalahan yang terjadi. 

“Kami menghaturkan terima kasih kepada Pak Rektor, luar biasa kebesaran jiwa beliau, sekaligus kesabarannya hingga akhirnya mencapai solusi yang baik,” tegasnya.
 
Prof Bus turut mengajak seluruh komponen untuk membuka lembaran baru. Ia berharap, dengan lembaran baru ini seluruh komponen dapat bersatu dalam membangun UNAIR bersama.
 
“Sekarang posisi UNAIR sudah berada pada 308 dunia, ini tentu memacu kami berada pada posisi yang lebih baik lagi. Mencapai tujuan ini kita semua harus berfokus bekerja bersama dan berkolaborasi,” tutur alumni Aktivis HMI ini. (ari)


Tinggalkan Komentar