Siswa Jatim Terbanyak Nasional Diterima PTN Tanpa Tes, Khofifah: Pendidikan Jatim On The Right Track - Telusur

Siswa Jatim Terbanyak Nasional Diterima PTN Tanpa Tes, Khofifah: Pendidikan Jatim On The Right Track

Gubernur Jatim periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa

telusur.co.idBerhasil Pertahankan Peringkat Pertama Selama Lima Tahun Berturut-turut Sejak Tahun 2020

Khofifah Indar Parawansa mengapresiai capaian membanggakan Jawa Timur yang kembali menjadi provinsi dengan jumlah siswa terbanyak lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) masuk PTN tahun 2024.

Bahkan capaian ini mengukuhkan Jatim yang berhasil mempertahankan gelar sebagai provinsi dengan jumlah siswa terbanyak nasional yang diterima di seleksi masuk PTN tanpa tes selama lima tahun berturut-turut. 

Berdasarkan data hasil SNBP tahun 2024, total ada sebanyak 24.423 siswa Jatim yang diterima PTN lewat jalur SNBP. Mereka berhasil dinyatakan masuk PTN tanpa tes dari total 100.981 siswa Jatim yang mendaftar. 

Sebanyak 24.423 siswa Jatim yang lolos SNBP tersebut rincinya yaitu sebanyak 20.237 siswa diterima di PTN Akademik dan sebanyak 4.186 siswa diterima di PTN Vokasi. 

“Alhamdulillah ini menjadi kabar yang menggembirakan bagi kita semua bahwa Jawa Timur kembali menjadi provinsi dengan jumlah siswa terbanyak diterima di PTN tanpa tes. Ini capaian yang berhasil dipertahankan selama lima tahun berturut-turut sejak tahun 2020 yang lalu,” ujar Khofifah yang merupakan Gubernur Jatim periode 2019-2024. Kamis, (28/3/2024). 

Lebih lanjut jika dilihat dari hasil SNBP tahun 2024, jumlah ini juga meningkat dibanding tahun 2023. Dimana tahun lalu jumlah siswa Jatim yang lolos jalur SNBP sebanyak 23.477. Artinya mengalami kenaikan sebanyak 946 siswa untuk tahun 2024 ini.

Tidak hanya itu, Khofifah menilai bahwa kualitas SDM lulusan SMA dan SMK Jatim juga terus meningkat. Hal ini terutama jika dilihat dari keketatan SNBP tahun 2024. 

Misalnya dilihat dari SNBP untuk PTN Akademik, total ada sebanyak 90.292 siswa Jatim yang mendaftar SNBP dan yang lolos diterima ada sebanyak 20.237 siswa. Hal itu menunjukkan keketatan sebanyak 22,4%. 

Berikutnya untuk hasil SNBP PTN Vokasi, total ada sebanyak 10.689 pendaftar dari Jatim dan yang berhasil lolos diterima ada sebabyak 4.186 siswa. Artinya keketatannya mencapai 30,16 persen.

Dengan capaian ini, Khofifah yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini menyampaikan apresiasinya pada seluruh guru, murid dan para orang tua wali murid atas seluruh kerja kerasnya dan upaya terbaik.

“Terima kasih pada seluruh guru, kepala sekolah, para siswa, dan juga wali murid atas seluruh usaha, dedikasi dan kerja kerasnya selama ini. Karena tentunya capaian ini adalah hasil dari proses yang sangat panjang,” jelas eks Gubernur perempuan pertama Jatim ini.

“Dan Jatim bisa mempertahankan prestasi ini selama lima tahun berturut-turut juga menjadi bukti bahwa sejatinya apa yang kita lakukan selama ini sudah on the right track. Format pendidikan yang terlaksana dalam Jatim Cerdas telah membuahkan hasil yang maksimal dan mampu meningkatkan kualitas SDM khususnya lulusan SMA dan SMK Jawa Timur,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, pada tahun 2020, Jatim juga menempati posisi pertama penerimaan siswa terbanyak PTN melalui SNMPT (sekarang SNBP) dengan jumlah siswa sebanyak diterima 13.803. 

Selanjutnya di tahun 2021 jumlah siswa Jatim diterima SNMPTN sebanyak 16.998 siswa. Selanjutnya ditahun 2022, sebanyak 17.807 siswa atau 20,15 persen dari total 88.375 pendaftar, diterima terbanyak dalam SNMPTN. Kemudian di tahun 2023, terdapat  23.477 calon mahasiswa baru (camaba) Jatim yang diterima jalur SNBP tahun 2023 dari jumlah 92.790 pendaftar dengan keketatan sekitar 25,30 persen.

Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan, selama lima tahun menjabat Gubernur Jawa Timur, ia memang menunjukkan komitmen kuatnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Jatim. Komitmen tersebut terwujud dalam program Jatim Cerdas yang masuk dalam visi Nawa Bhakti Satya. 

Komitmen atas peningkatan kualitas pendidikan tersebut tercermin dalam alokasi anggaran untuk pendidikan di Jatim. Sejak 2019, alokasi anggaran pendidikan APBD kepada lebih dari 4.000 SMA, SMK, dan SLB berhasil meningkatkan kesejahteraan guru dan siswa.

Selain meningkatkan kesejahteraan guru, Pemprov Jatim juga memfasilitasi pengembangan kualitas para guru di Jatim melalui program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI. 

Program tersebut berupaya meningkatkan kompetensi pendidik dalam kegiatan belajar, mengajar dan berkarya untuk mendukung terciptanya inovasi pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka dengan mengedepankan pemanfaatan platform teknologi.

Selain itu terdapat pula program SMA Double Track yakni kurikulum yang menggabungkan pola pembelajaran SMA dengan SMK. Sistem ini dikemas seperti ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh para siswa.

Melalui SMA Double Track, para siswa selain mendapatkan pendidikan akademik juga dibekali keterampilan khusus yang berguna di dunia kerja atau berwirausaha. 

Dengan demikian program ini digadang-gadang bisa menurunkan angka putus sekolah yang diakibatkan keterbatasan ekonomi. Sebab di sela aktivitas belajarnya para siswa bisa berkarya yang akan meningkatkan kesejahteraannya.

“Apa yang kita lakukan bersama tersebut di atas saat memimpin Jatim adalah upaya untuk mewujudkan generasi emas 2045. Karena kelak di tahun tersebut, merekalah yang akan menjadi para pemimpin bangsa. Sehingga format-format untuk meningkatkan kualitas SDM Jatim harus terus kita bangun,” tutur mantan Mensos RI ini.

Di akhir, Khofifah pun menyampaikan selamat pada seluruh siswa yang diterima jalur SNBP dan memintanya untuk terus semangat menjemput cita-cita. Selamat kepada Dinas Prndidikan Jawa Timur dan kepada seluruh penyelenggara pendidikan di Jawa Timur. Pun begitu pada siswa yang belum lolos, Khofifah juga menyampaikan pesan agar tak patah semangat, terus belajar karena masih ada jalur tes yang disediakan untuk masuk PTN. (ari)


Tinggalkan Komentar