Teliti Daun Apa-Apa, Peneliti UNAIR Temukan Kandidat Zat Antikanker Potensial - Telusur

Teliti Daun Apa-Apa, Peneliti UNAIR Temukan Kandidat Zat Antikanker Potensial

Daun Apa-Apa sebagai kandidat antikanker rahim dan payudara. Foto: Line1News

telusur.co.id -Kanker telah menjadi ancaman serius dalam dunia kesehatan selama beberapa dekade terakhir. Berbagai metode pengobatan terus dikembangkan, mulai dari kemoterapi hingga pemanfaatan bahan alami yang berpotensi menjadi alternatif pengobatan. Salah satu terobosan terbaru datang dari tim peneliti Universitas Airlangga (UNAIR), yang berhasil menemukan senyawa antikanker dari tanaman lokal Indonesia, daun Apa-Apa (Flemingia macrophylla).

Penelitian ini dipimpin oleh Prof Dr Mulyadi Tanjung Drs MS. Ia menjelaskan bahwa daun Apa-Apa merupakan tanaman yang secara turun temurun telah digunakan oleh masyarakat Indonesia, khususnya dalam perawatan organ reproduksi wanita.

“Dalam memilih riset ini, kami memperhatikan tiga aspek, yaitu ilmiah dilihat dari kandungannya, aspek pendidikan dengan melibatkan mahasiswa, dan aspek praktis dengan mengembangkan riset tidak hanya di dalam laboratorium, namun juga dapat digunakan untuk industri ke depannya. Dari ketiga aspek ini, tanaman Apa-Apa sudah mencukupi syarat tersebut,” ungkap Prof Mulyadi.

Prof Mulyadi menyebut bahwa timnya berhasil mengidentifikasi dua senyawa baru yang berpotensi sebagai antikanker, yaitu deoksihomoflemingin dan 3-hidroksiflemingin A. Kedua senyawa ini telah diuji pada sel kanker serviks dan sel kanker payudara, menunjukkan hasil yang menjanjikan.

“Senyawa kimia yang dihasilkan tumbuhan umumnya berasal dari hasil metabolit sekunder yang digunakan untuk pertahanan diri dan adaptasi pada lingkungan. Kami melihat adanya perbedaan senyawa yang dihasilkan dari tumbuhan tersebut yang berpotensi dengan spesies yang banyak dan mudah didapatkan,” jelasnya.

Melalui penelitian ini, Prof Mulyadi menekankan bahwa masih banyak tanaman herbal di Indonesia yang berpotensi dikembangkan sebagai bahan pengobatan, namun minim riset ilmiah.

“Tim kami memilih riset mengenai daun Apa-Apa juga mempertimbangkan banyak hal, yang mana belum ada penelitian yang membahas temuan senyawa baru dalam daun ini sehingga potensi risetnya sangat besar. Hal ini menjadi keuntungan kami untuk dapat melakukan publikasi di jurnal top tanpa mengeluarkan biaya,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa senyawa yang ditemukan memiliki struktur kimia yang berbeda dari penelitian terdahulu, dan dari pengujian awal menunjukkan aktivitas yang kuat sebagai antikanker.

“Saat ini kami sedang berada di tahap awal uji in vitro, yang mana masih akan dilanjutkan dengan uji in vivo, uji klinis, dan serangkaian uji lainnya. Dengan demikian, harapannya tidak hanya dapat digunakan dalam dunia medis, juga dapat menunjukkan daya saing riset Indonesia di kancah global,” pungkasnya.


Tinggalkan Komentar