telusur.co.id - Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Provinsi Jambi menggelar seminar Road to Munas HIPMI XVII bertajuk 'HIPMI Super Mentor: Indonesia Butuh Entrepreneur, Ayo Jadi Pengusaha'. Acara kuliah umum tersebut dilaksanakan di kampus Institut Agama Islam (IAI) Muhammad Azim, Kota Jambi.
Dalam acara ini dihadiri Calon Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Anggawira, Ketua Umum BPD HIPMI Provinsi Jambi, serta diikuti oleh HIPMI Perguruan Tinggi (PT) mahasiswa IAI Muhammad Azim, mahasiswa Universitas Jambi, mahasiswa STAI Ma'arif Jambi, mahasiswa STAI Memba'ul Ulum Jambi, SMAN 8 Kota Jambi, dan Wakil Walikota Jambi, Maulana.
Anggawira mengatakan, bersama HIPMI tumbuh bersama manfaatkan peluang bisnis. Ia mengaku sangat senang kembali mengunjungi Jambi.
"Sebelumnya saya sudah sering ke Jambi, baik urusan sebagai HIPMI atau lainnya. Kehadiran pengusaha-pengusaha muda Indonesia bisa menjadi pendongkrak ekonomi nasional. Namun, upaya untuk menambah jumlah pengusaha butuh ekosistem yang baik," ujar Anggawira, dalam keterangannya, Rabu (5/10/22).
Anggawira yang juga Komisaris JSK Gas (Perusahaan di Bidang Floating Liquefied Natural Gas) mengungkapkan masa depan negara akan bergantung pada pengusaha by design atau pengusaha rancangan.
Ia memprediksi, jumlah pengusaha by design akan mengalami pertumbuhan. Karena itu, ke depan negara akan bergantung dengan kontribusi pengusaha by design.
"Sekarang sudah semakin sedikit pengusaha yang lahir karena keturunan. Pengusaha by design bisa dimulai dari hobi, pendidikan dan dorongan lingkungan sekitar," ucapnya.
Berbeda dengan masa sebelumnya, imbuh Anggawira, perkembangan zaman saat ini mendorong munculnya pengusaha by design tersebut. Sehingga, dorongan untuk membuka bisnis dari kalangan yang bukan pengusaha dapat ikut berkembang.
"Perkembangan zaman saat ini, memberi semua milenial kesempatan untuk membuka bisnis," ungkap Caketum BPP HIPMI nomor urut tiga ini.
Ketua Umum ASPEBINDO (Asosiasi Pemasok Energi, Batubara dan Mineral Indonesia) itu menambahkan, milenial saat ini diberi kemudahan teknologi hingga tersedianya informasi yang melimpah. Kemudahan tersebut yang memicu terbukanya kesempatan bisnis bagi milenial.
Dalam situasi tersebut, lanjut Anggawira, semakin banyak ditemukan orang-orang yang mengalami kemiskinan ekstrem menjadi pengusaha dengan memanfaatkan teknologi.
Karena itu, kemampuan teknologi menjadi kemampuan yang paling dibutuhkan oleh pengusaha saat ini. Sebab, keberadaan teknologi beserta informasi yang disediakannya dapat menjadi modal untuk membaca peluang bisnis.
"Karena itulah masa sekarang, kesempatan milenial untuk membuka usaha sangat terbuka lebar," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Anggawira juga menjabarkan visi dan misi serta program. Selain juga menjelaskan tentang kesuksesan menjadi pengusaha. Baginya, hal tersebut merupakan tantangan apalagi saat ini pengusaha mulai berkembang pesat. Saat ini, di HIPMI juga sudah berkembang hingga ke Perguruan Tinggi.
"Harapannya, virus pengusaha bisa berkembang hingga di kampus sehingga bisa sukses saat muda," imbuhnya.[Fhr]