Erick Thohir Tepis Anggapan Indonesia Terlibat dalam Keputusan Hukuman FIFA Kepada Malaysia - Telusur

Erick Thohir Tepis Anggapan Indonesia Terlibat dalam Keputusan Hukuman FIFA Kepada Malaysia

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (kiri) bersama Direktur Teknik PSSI Alexander Zwiers (kanan) dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (25/8). Foto: Telusur.co.id/Risyad.

telusur.co.id -Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Erick Thohir angkat bicara perihal anggapan miring mengenai Indonesia yang turut andil dalam keputusan FIFA menghukum Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). 

Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak ikut campur sama sekali terkait hal tersebut. 

FIFA menjatuhkan sanksi kepada FAM terkait pemalsuan dokumen terhadap tujuh pemain naturalisasi diantaranya Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano. 

FAM dihukum FIFA dengan denda sebesar 350 ribu franc Swiss atau berkisar Rp7,3 miliar. Para pemain naturalisasi yang terlibat pun disanksi larangan berkecimpung di semua kegiatan sepak bola selama satu tahun dan denda sebesar 2.000 franc Swiss setara dengan Rp41,8 juta.

“Kita tidak intervensi, tidak ikut campur isu-isu negara lain,” ucap Erick, dikutip dari Jawa Pos, Selasa (30/9). 

Isu keterlibatan Indonesia dalam keputusan FIFA berhembus di media-media Malaysia usai hukuman tersebut dirilis.

Hal ini diperkuat dengan dugaan yang dikatakan bos klub besar Johor Darul Takzim, Tunku Ismail Idris melalui keterangan resmi di akun sosial medianya. Ia menyebut adanya upaya beberapa pihak yang mengompori FIFA ketika bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino di New York di sela-sela Sidang Umum PBB.

Indonesia muncul dalam isu tersebut karena sehari sebelum keputusan, Infantino sempat berpose bersama Presiden Prabowo Subianto. 

Erick Thohir tidak ingin terpengaruh dengan tudingan miring kepada Indonesia. Ia memilih fokus untuk meningkatkan kualitas olahraga di Indonesia sehingga dapat bersaing dengan negara lain di dunia.

"Kami sendiri dari Kemenpora atau saya pribadi, kita tentu harus menghargai semua negara di Asia Tenggara ketika ingin olahraganya maju. Kita harus hargai,” ucapnya dilansir Jawa Pos, Selasa (30/9).

“Dan, kita tidak ikut campur dengan politik atau kebijakan masing-masing negara. Tapi, mohon maaf kalau kami di Indonesia ingin olahraganya maju. Ingin sepak bolanya bagus, ingin bulu tangkisnya bagus, pencak silatnya mendunia, olahraga-olahraga kita ingin maju, ya kita harus lakukan itu,” tegas Erick.

Pria yang menjabat sebagai ketua umum PSSI ini menyebut pertemuan Infantino dengan Presiden Prabowo hanya berkaitan dengan sepak bola Indonesia saja, tidak ada hal di luar itu yang dibicarakan. 

"Bapak Presiden melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh olahraga di dunia. Memang diawali dengan FIFA, nanti ada IOC, dan ada yang lainnya. Pembicaraan Bapak Presiden dengan Presiden Gianni jelas, Bapak Presiden bicara mengenai sepak bola Indonesia, tidak bicara mengenai negara lain,” tutup Erick.


Tinggalkan Komentar