telusur.co.id - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi dan Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodríguez Parrilla menyuarakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya unilateralisme dan pengabaian hukum internasional dalam pertemuan bilateral di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Senin (30/9).
Dalam pertemuan yang berlangsung di New York, kedua pejabat tinggi tersebut secara khusus menyerukan diakhirinya genosida yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina di wilayah pendudukan. Mereka juga mengecam kebisuan komunitas internasional yang, menurut mereka, telah memberi ruang bagi impunitas Israel dalam melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
“Komunitas internasional memiliki tanggung jawab kolektif untuk melindungi prinsip-prinsip Piagam PBB dan mencegah pelanggaran hak asasi manusia, khususnya terhadap rakyat Palestina,” tegas kedua menteri dalam pernyataan bersama.
Pertemuan tersebut juga dimanfaatkan untuk memperkuat hubungan bilateral antara Teheran dan Havana. Araqchi dan Rodríguez menekankan komitmen kedua negara untuk memperluas kerja sama di berbagai bidang strategis, termasuk sektor ekonomi, perdagangan, ilmiah, teknologi, dan kesehatan.
Menyikapi situasi global, para menteri luar negeri tersebut menyoroti kekhawatiran atas tren tindakan sepihak yang meningkat di berbagai kawasan dunia, termasuk di Asia Barat dan Karibia.
“Unilateralisme telah merusak norma-norma internasional yang menjadi fondasi perdamaian dan stabilitas global. Dunia tidak bisa terus membiarkan prinsip-prinsip hukum internasional dilanggar tanpa konsekuensi,” ujar Araqchi.
Kedua negara juga sepakat untuk memperkuat koordinasi dalam organisasi internasional dan forum multilateral guna memperjuangkan tatanan dunia yang lebih adil dan seimbang. Teheran dan Havana menegaskan bahwa solidaritas Global Selatan harus diperkuat untuk menghadapi dominasi negara-negara besar.
Langkah diplomatik Iran dan Kuba ini mempertegas posisi kedua negara dalam memperjuangkan isu Palestina di forum-forum internasional. Keduanya diperkirakan akan terus mendorong penguatan peran PBB dan mekanisme multilateral dalam menangani konflik global serta menolak pendekatan sepihak yang dianggap memperparah ketegangan di berbagai wilayah.
Sumber: TNA