Rahayu Saraswati: Untuk Ubah Kebijakan, Masuk Politik atau Diam Saja! - Telusur

Rahayu Saraswati: Untuk Ubah Kebijakan, Masuk Politik atau Diam Saja!

Politisi Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo

telusur.co.id - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, mengungkapkan dengan tegas bahwa jika ingin mengubah kebijakan yang ada, seseorang harus terjun langsung ke dunia politik. “Kalau mau ada perubahan dalam sistem, kebijakan yang mewakili masyarakat, maka tidak ada jalan lain selain masuk politik,” tegas Rahayu dalam diskusi "Politik Parlemen dan Pemajuan Kepentingan Kelompok Rentan" di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (8/3/2025).

Pernyataan ini menantang mereka yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah dari luar. Rahayu menekankan bahwa jika tujuan utamanya adalah perubahan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka terjun ke dunia politik adalah langkah yang tak terhindarkan. "Kalau kamu ingin mengubah kebijakan, sistem, dan ingin suara masyarakat benar-benar didengar, masuk ke politik atau diam saja," ujar Rahayu dengan lugas.

Namun, Rahayu juga menyadari bahwa tidak semua orang perlu terjun ke politik untuk mendukung kesetaraan gender dan inklusivitas. Meski begitu, dia kembali menegaskan, untuk membuat perubahan nyata dalam kebijakan, jalan satu-satunya adalah melalui jalur politik. "Jika kamu ingin mengubah kebijakan, sistem yang ada, harus masuk dulu ke dalam sistem itu, dan punya power to make the difference," tambahnya.

Rahayu juga mengingatkan bahwa untuk bisa maju dalam Pemilu Legislatif (Pileg), seseorang tidak bisa maju independen. "Untuk bisa maju di Pileg, kamu harus punya partai. Karena undang-undang kita tidak memungkinkan orang maju sebagai calon independen," katanya.

Tak hanya itu, dia juga menyarankan bagi masyarakat yang tidak setuju dengan sistem yang ada, mereka bisa mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi, namun tetap kembali pada kenyataan bahwa untuk mengubah kebijakan, seseorang harus terlibat langsung di dalam sistem politik.

Ketika ditanya soal politikus yang berambisi mendapatkan kekuasaan, Rahayu tidak ragu menjawab. Menurutnya, jika seseorang mengejar kekuasaan untuk memperjuangkan perubahan, seperti kesetaraan gender, itu bukanlah hal yang buruk. “Kalau dia mau mendapatkan kekuasaan untuk memperjuangkan kesetaraan gender, itu bukan hal buruk, malah harus kita dorong,” ujar Rahayu, memberi penekanan pada ambisi politik yang berorientasi pada perubahan positif.

Namun, ia juga menegaskan bahwa ambisi politik tidak bisa hanya untuk kepentingan pribadi. "Politik itu bukan untuk kekuasaan pribadi, tapi untuk perjuangan yang lebih besar,” tambahnya.

Dalam sesi diskusi itu, Rahayu mengingatkan masyarakat agar tidak terbawa emosi dan membenci politisi hanya karena mereka berada di dalam sistem politik yang ada. “Jangan terus istilahnya, don’t hate the players, hate the game," ucapnya, mengingatkan agar kritik diarahkan pada sistem yang ada, bukan pada individu yang berusaha berbuat yang terbaik dalam kerangka yang sudah terbentuk.[tp]

 


Tinggalkan Komentar