Menjelang Pemilu 2019, berita bohong atau hoaks terkait kontestasi lima tahunan itu marak membanjiri media sosial (medsos). Karenanya penyelenggara pemilu, baik itu Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) perlu melakukan langkah-langkah untuk menangkal penyebaran hoaks tersebut.
“Mulai awal 2019, KPU akan mengoptimalkan publikasi, sosialisasi, dan komunikasi,” kata Anggota KPU RI Viryan Aziz dalam diskusi bertajuk “Membangun Kepercayaan Publik dalam Pemilu 2019” di Media Center Bawaslu RI, Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/19).
Salah satu upaya yang akan dilakukan KPU RI adalah dengan menyebarluaskan data dan fakta-fakta terkait proses penyelenggaraan pemilu di medsos.
“Karena banjir hoaks pemilu, maka kami juga akan mambanjiri medsos dengan fakta-fakta pemilu,” ungkapnya.
Viryan mengaku, sejauh ini banyak respon positif yang diterima KPU RI dengan langkah tersebut. Dia berharap, dengan melawan hoaks pemilu menggunakan data dan fakta, masyarakat akan sadar bahwa ada niat tidak baik dari segelintir orang untuk menciderai proses penyelenggaraan pemilu yang tengah berlangsung.
“Secara bersamaan KPU RI akan terus mengoptimalkan fungsi penyebarluasan informasi,” tandasnya. [far]